Haul Syaikhuna Muhajirin Amsar: Melihat Keabadian Pesan dan Jejak Lewat Keluarga dan Cucu Tercinta
Sebuah momen yang penuh haru dan khidmat, keluarga besar Syaikhuna Muhajirin Amsar berkumpul dalam peringatan haul yang tak terlupakan. Acara yang dihadiri oleh ribuan santri dan alumni ini memberikan kesempatan langka untuk bersilaturahim dan bermuajaah satu sama lain. Bagi keluarga, nama Syaikhuna Muhajirin Amsar tetap memiliki arti yang mendalam, dan haul menjadi momen yang berharga untuk mengenang dan merayakan warisan spiritual yang ditinggalkannya.
Hj. Faiqoh Muhajirin |
Selaras dengan hal tersebut Hj. Faiqoh Muhajirin, anak
pertama Syaikhuna Muhajirin Amsar berbagi pengalamannya melalui wawancara yang
dilakukan tim media Pers Marhalah. Ia mengingatkan bahwa haul adalah saat untuk
merenungkan warisan dan pesan yang ditinggalkan oleh almarhum.
Selama bertahun-tahun, acara haul ini telah dijalankan
dengan ciri khasnya sendiri. Secara tradisional, keluarga mengikuti serangkaian
upacara dan ritual yang sudah menjadi bagian dari perayaan haul. Namun, Hj.
Faiqoh Muhajirin juga berbagi kenangan spesial tentang ayahnya dan peringatan
haul sebelumnya.
Salah satu kenangan yang masih melekat dalam ingatan Hj.
Faiqoh adalah saat ia ingin melanjutkan pendidikannya di sekolah umum,
khususnya di tingkat SMP. Namun, ayahnya menasihatinya untuk bersekolah di
madrasah. Beliau mengatakan bahwa "menanam padi itu rumput akan tumbuh."
Dengan kata lain, jika kita belajar ilmu agama, ilmu umum akan mengikutinya.
Hj. Faiqoh Muhajirin tidak diperbolehkan bersekolah di sekolah umum, tetapi
beliau diajarkan pentingnya pendidikan agama yang mendalam.
Hj. Faiqoh Muhajirin juga berbagi harapannya terhadap
acara haul ini. Menurutnya, tujuan utama haul adalah agar generasi yang baru
tidak melupakan ajaran dan pesan dari guru-gurunya, termasuk Syaikhona
Muhajirin Amsar. Baginya, haul menjadi momen untuk merenungkan keabadian pesan
dan jejak yang ditinggalkan oleh almarhum
Hj. Badi’ah Muhajirin |
Selanjutnya
Hj. Badi’ah Muhajirin, anak keempat dari Syaikhuna Muhajirin Amsar, memberikan
penjelasan tentang arti haul bagi keluarga. Ia menyebut bahwa acara haul
seperti ini sangat menggetarkan hati dan memenuhi perasaan. Bertemu dengan
ribuan santri dan alumni adalah kesempatan yang terbatas, sehingga saat ini
merupakan momen yang paling berharga untuk bersilaturahim dan saling bermaujah
satu sama lain. Haul menjadi waktu yang istimewa di mana keluarga Muhajirin dapat
berkumpul dan merasakan kehangatan serta kebersamaan. Ibu Badi’ah Muhajirin
mengungkapkan dengan penuh rasa, "Bagi keluarga, namanya seorang pasti
berkesan dan terharu acara haul seperti ini, apalagi dihadiri oleh ribuan
santri ribuan alumni yang memang kesempatan untuk bertemunya itu sangat
terbatas sehingga pada saat ini itu merupakan momen yang paling berharga paling
penting untuk kita silaturahmi berkumpul dan bermuajaah satu sama lain."
Syaikhuna
Muhajirin Amsar, sebagai seorang guru spiritual, meninggalkan pesan dan ajaran
yang berharga bagi keluarga dan pengikutnya. Hj. Badi’ah Muhajirin menyampaikan
bahwa ayahnya selalu mengingatkan agar tidak hanya berfokus pada peningkatan
ilmu, namun juga menjunjung tinggi akhlak dan budi pekerti yang luhur. Beliau
menekankan pentingnya beradab dan mampu menempatkan diri dengan baik di
lingkungan sosial. Ibu Badi’ah Muhajirin menambahkan dengan penuh rasa,
"Bagi kami keluarganya Abi itu selalu berpesan bahwasanya kita setinggi
apapun kita menuntut ilmu tapi jangan lupa kita harus beradab itu artinya kita
harus berbudi pekerti luhur harus bisa menempatkan diri di mana kita berpijak
harus bisa bersosialisasi seperti tadi yang dikatakan oleh Pak habib itu
bahwasanya Kyai Haji Muhammad Muhajirin itu sosial kemasyarakatan sangat tinggi
sehingga terbentuklah sekolah ini karena itu tak lepas dari masyarakat sekitar
sini juga kalau misalnya enggak bersosialisasi atau mungkin terjadinya suatu
bangunan yang kokoh itu kan karena kita semua bersosialisasi jadi satu yang beliau
pesan kepada kita bahwasanya setinggi apapun kalian mempunyai ilmu tapi jangan
lupa sosial kemasyarakatan itu harus kita kedepankan. jadi jangan sombong
jangan mentang-mentang kita begini begitu begini begitu sehingga lupa akan
masyarakat sekitar."
Kak Fazna, Kak Halum, dan Kak Aufa |
Dalam
acara haul ini, nilai-nilai spiritual Syaikhuna Muhajirin Amsar tetap
dipertahankan dan dihayati oleh keluarga dan cucu-cucunya. Kak Fazna, Kak
Halum, dan Kak Aufa, cucu-cucu tercinta, berbagi tentang tradisi dan
nilai-nilai yang diwariskan. Kak Halum menjelaskan, "Tradisi yang setiap
tahun kami lakukan, kita mengadakan maulid yang dipimpin sama alumni-alumni di
sini terus ada acara tahlilan juga dan ditutup dengan makan bersama di satu
nampan makan nasi kebuli bareng-bareng dan itu serasa seru banget sih ya karena
kan ngumpul sama alumni-alumni juga dari angkatan dari awal banget nih kalau di
acara haul itu jadi kita kumpul dari angkatan pertama sampai tahunnya sekarang
itu ngumpul di acara ini semua dan makan bareng-bareng itu tradisi yang udah
kita lakuin dari haul pertama ini sih gitu." Kak Aufa menambahkan,
"Harapan yang pastinya adalah dengan adanya momen haul ini semoga
silaturahim antara saudara antara angkatan gitu kita semakin erat gitu karena
kan ketemu nih udah lama nggak ketemu nah ketemunya di sini seperti itu
kemudian untuk ajaran dari kyai Muhammad Muhajirin itu sendiri semoga dengan
setiap tahun kan haul ya gitu Jadi ada ilmu-ilmu baru dari kyai yang mengisi
acara gitu jadi semoga ilmunya juga nambah gitu kemudian yang pastinya semoga dengan
adanya acara ini bisa mempererat ukhuwah islamiyah kita."
Haul
Syaikhuna Muhajirin Amsar memberikan kesempatan bagi keluarga dan cucu tercinta
untuk mengenang dan merayakan pesan-pesan kebijaksanaan serta nilai-nilai yang
diwariskan oleh Syaikhuna Muhajirin Amsar. Melalui tradisi dan momen berharga
ini, jejak spiritual dan keabadian beliau terus hidup dalam hati dan pikiran
mereka. Haul Syaikhuna Muhajirin Amsar bukan hanya menjadi perayaan, tetapi
juga menjadi wadah untuk memperkuat ukhuwah dan mengaktualisasikan ajaran
beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Posting Komentar untuk "Haul Syaikhuna Muhajirin Amsar: Melihat Keabadian Pesan dan Jejak Lewat Keluarga dan Cucu Tercinta"