Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tradisi Khataman Al-qur’an Menjelang Haul Syaikh Muhammad Muhajrin

 

Tradisi Khataman Al-qur’an Menjelang Haul Syaikh Muhammad Muhajrin

MPM, 23 Juni 2023, Tradisi Khataman Al-Qur’an Menjelang haul yang ada di Ma’had Annida Al-Islamy tentu bukan hal yang pertama kali terjadi akan tetapi hal ini sudah kesekian kalinya terjadi sejak tahun pertama wafat Syaikh Muhammad Muhajirin. Adapun Khataman al-Quran atau  Khatmil Qur’an  merupakan bahasa serapan dari bahasa Arab. Khatm sendiri merupakan bentuk masdar dari khatama yang bermakna “menutup, menamatkan, menyelesaikan atau memberi stempel”. Maka tradisi Khataman al-Quran atau Khatmil Qur’an merupakan sebuah tradisi yang digelar sebagai bentuk rasa syukur terhadap terlaksananya aktivitas menamatkan al-Quran baik secara bacaan maupun hafalan. Di sisi yang lain Khataman Al-Qur’an bisa juga ditujukan untuk mendoakan seseorang yang meninggal. Hal ini yang terjadi di Ma’had Annida Al-Islamy menjelang Haul Syaikh Muhammad Muhajirin. Para Santri, Pelajar, Alumni Ma’had Annida Al-Islamy atau pun pihak keluarga melakukan kegiatan khataman Al-Qur’an yang ditujukan untuk mendoakan Syaikh Muhammad Muhajirin. Khataman tersebut berlangsung dari pagi hari sampai malam hari menjelang haul Syaikh Muhajirin di keesokan harinya. Dan Masih banyak manfaat khataman Al-Qur’an yang lainnya.

Tradisi Khataman Al-Qur’an bisa dilakukan kapan saja. Jadi tidak harus menunggu momen haul untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Pelaksanaan Khataman Al-Qur’an banyak dilakukan dalam berbagai acara keagamaan. Diantaranya : Acara Tahlilan, pada acara tersebut pihak tuan rumah menyuruh orang lain/saudaranya sendiri untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 7 hari pertama tahlilan. Selain Tahlilan, masih banyak momen keagamaan yang lainnya yang diisi dengan khataman Al-Qur’an.

KH.Dhiya Al-Maqdisi Muhajirin


KH.Dhiya Al-Maqdisi Muhajirin merupakan anak ke-8 Syaikh KH.Muhammad  Muhajirin Amsar Addary bersama Hj.Hannah.  

KH. Dhiya Al-Maqdisi Muhajirin Menjelaskan bahwa “Prinsip Khataman Al-Qur’an tidak harus momen haul tapi hal ini tradisi ulama yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang memang sudah diajarkan ulama terdahulu untuk melakukan khataman Al-Qur’an. Hal ini bisa dilakukan tiap malam jum’at ataupun hari-hari lainnya. Tidak ada hari yang baku dalam melaksanakan khataman Al-Qur’an. Jadi bisa dilakukan kapan saja”.

            Beliau juga menjelaskan Di Ma’had Annnida Al-Islamy sendiri, jauh sebelum KH.Muhammad Muhajirin dan Uminda HJ.Hannah wafat, sudah ada tradisi mengkhatamkan Al-Qur’an terutama pada malam jum’at setelah pembacaan Qasidah Burdah yang dipimpin Syaikh Muhajirin di Masjid. Ada santri yang berinisiatif untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Selain itu, pada momen Milad Annida Al-Islamy dan juga momen maulid dilakukan khataman Al-Qur’an.

            Tradisi Khataman Al-Qur’an menjelang Haul tersebut hanya bersifat himbauan bukan paksaan. Jadi bagi para Guru dan Siswa atau pun Santri Annida Al-Islamy yang tidak melaksanakan khataman Al-Qur’an, maka tidak ada sanksi bagi mereka semua.


Posting Komentar untuk "Tradisi Khataman Al-qur’an Menjelang Haul Syaikh Muhammad Muhajrin "