Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Ananda Trisna S.Pd: Menerangi Jejak Mahasiswa Pecinta Alam dalam Perjalanan Jiwa yang Mendalam"


 


Menemukan Makna dalam Keindahan Alam dan Diri

30 Agustus 2023, STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya (MPM) – Keindahan alam adalah panggilan yang tak dapat diabaikan oleh jiwa-jiwa penuh semangat, khususnya mahasiswa pecinta alam. Mereka adalah penjelajah yang tak hanya menyusuri rahasia alam, tetapi juga meresapi esensi diri mereka dalam perjalanan eksplorasi yang menggugah jiwa. Di tengah acara Propesa Tahun Akademik 2023 di STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya, kami menyaksikan Ananda Trisna S.Pd, seorang pribadi yang merepresentasikan semangat eksplorasi alam dan pemahaman diri yang mendalam.


Menjejak Jejak Mahasiswa Pecinta Alam: Kembali ke Panggilan Alam

Takdir Ananda Trisna dalam mengembara di dunia eksplorasi alam telah tertanam sejak lama, membawa jejak kaki pada setiap lereng gunung yang telah ia daki, dan pada setiap sunyi alam yang telah ia rasakan. "Basic hidup saya dari dulu suka berkecimpung kegiatan outdoor (di luar) seperti naik gunung dan juga kegiatan-kegiatan alam lainnya. Karena itu adalah jiwa saya di alam bebas," demikian ungkapnya, suara hatinya yang tak terpisahkan dari dentuman alam semesta.

Namun, ketika mentari eksplorasi alam yang menghangatkan hatinya mengiringi langkah-langkahnya, perjalanan kuliah membuka lembaran baru. Panggilan alam dan hasrat inti dalam dirinya memanggil untuk merespons dengan lebih dari sekadar pengamatan jauh dari jendela. Maka, Ananda Trisna dengan tekad dan semangat, memilih untuk mengabadikan dirinya dalam keanggotaan UKM Marpala Gamabi.

Di tengah keterbatasan waktu yang melonjak menjadi tantangan sesungguhnya, Ananda membuktikan bahwa keterbatasan itu tak lebih dari sekadar titik awal perjuangan. Di tengah dilema yang membelit, ia menemukan jalan untuk menjaga keseimbangan antara ilmu di bangku kuliah, dedikasi dalam organisasi, dan tanggung jawab dalam pekerjaan. "Hidup itu penuh perjalanan dan kita bakal menikmati hasilnya nanti tidak sekarang," ujarnya, mengukir prinsip hidup yang meyakinkan bahwa usaha takkan pernah sia-sia, walaupun buahnya belum terlihat sekarang.

Ananda menerjemahkan prinsip hidupnya menjadi tindakan. Ia menjalani peran ganda, bukan dengan beban, melainkan dengan keberanian menggapai bintang di langit dan akar di bumi. Menempatkan dirinya dalam banyak tempat sekaligus, menjawab panggilan alam dan tanggung jawab kampus, serta mengakui perannya dalam dunia kerja, Ananda tak hanya mengejar kesuksesan dalam bidang akademis dan organisasi, tetapi juga dalam perjalanan pribadinya.

Melalui perjuangannya yang tak kenal lelah, ia mengajarkan kepada kita semua bahwa impian dan tanggung jawab dapat bersatu dalam harmoni, bahwa setiap perjalanan memiliki tujuannya sendiri, dan bahwa hasil-hasil gemilang seringkali ditemukan dalam jejak kaki yang ditinggalkan di berbagai tempat. Ananda Trisna S.Pd menjadi pengingat hidup bahwa kesuksesan adalah perjalanan yang berkesinambungan, dan bahwa menikmati setiap langkahnya adalah kebijaksanaan yang mendalam.


Menjemput Kearifan dari Eksplorasi Alam dan Interaksi Manusia

Eksplorasi alam adalah bukan sekadar perjalanan fisik di tengah pepohonan dan pegunungan, tetapi juga suatu pengalaman yang mengajarkan banyak hal tentang bagaimana kita berinteraksi dengan alam dan sesama manusia. Ananda Trisna, dengan bijak, menguraikan, "Organisasi ini bukan hanya mengajarkan berinteraksi dengan alam tapi juga bagaimana cara kita berinteraksi dengan manusia." Dalam rangkaian kata-katanya, ia membuka pintu untuk memahami bahwa eksplorasi sesungguhnya adalah tentang menjalin hubungan yang mendalam, baik dengan lingkungan alam maupun dengan sesama makhluk hidup.

Pentingnya interaksi manusia dalam dunia eksplorasi ini tercermin melalui upaya Ananda dalam membentuk lingkungan inklusif dalam organisasi Marpala Gamabi. Dalam realitas kampus yang kompleks dan beragam, ia memahami bahwa inklusi adalah kunci untuk menghargai perbedaan dan merangkul keragaman. "Pembelajarannya lebih mengarah kepada penekanan berupa pengalaman," ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Namun, kata-kata itu tak hanya sekedar slogan. Ananda Trisna menjalankan prinsip inklusi ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan prinsip bertahan hidup (Survival), ia tak hanya mengisi pikiran anggota Marpala Gamabi dengan teori, tetapi juga membimbing mereka untuk melangkah ke medan yang sebenarnya. "Kita dalam keadaan panik dan bingung seperti teman ada yang sakit atau ada yang hilang. Kalau kita bisa berpikir positif dan bertindak arif (bijaksana) pasti kita bakal bisa menyelesaikan itu semua," paparnya, sambil senyum penuh empati.

Saat ia menggambarkan pengalaman ini, mata Ananda berbinar, membawa kita dalam perjalanan mental yang tak hanya tentang bertahan dalam alam, tetapi juga bertahan dalam situasi yang kompleks dan sulit di dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah pelajaran yang tidak bisa diajarkan di dalam kelas, melainkan hanya diperoleh dari interaksi langsung dengan alam dan sesama manusia.

Dengan setiap langkah yang diambilnya, Ananda Trisna mengajarkan kepada kita semua bahwa eksplorasi bukanlah sekadar tentang mencari tempat-tempat baru. Ini adalah tentang membuka hati dan pikiran kita, berinteraksi dengan alam yang indah namun juga penuh tantangan, serta belajar merangkul perbedaan dan menghadapi situasi dengan bijaksana. Dalam setiap langkahnya, ia menggambarkan bahwa eksplorasi adalah tentang menggali kebijaksanaan dari alam dan menemukan cara untuk menerapkannya dalam dunia manusia.

Menerangi Jejak untuk Generasi Mendatang: Lingkungan dan Konservasi

Para mahasiswa pecinta alam tak hanya mengeksplorasi, tetapi juga menjaga keberlanjutan alam untuk generasi mendatang. Mereka adalah pahlawan lingkungan yang melalui setiap perjalanan eksplorasi, menyuarakan pesan penting tentang konservasi melalui seni dan tulisan. Ananda menginspirasi dengan mengatakan, "Pesan dari saya bahwa percaya diri itu penting dan terbuka untuk komunikasi kepada tiap-tiap orang itu penting karena jendela dunia itu bukan hanya membaca buku tapi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dan merasakan kasih sayang mereka dan juga kepekaan mereka sehingga itu yang membuat dunia saya semakin terbuka hingga sekarang."


Pesannya: "Beda Senior dengan Mentor": Memahami Peran Inspiratif

Tengah di dalam lingkaran perbincangan yang hangat, Ananda Trisna dengan penuh tulus melepaskan suatu pesan yang tak hanya menarik, tetapi juga menggugah pola pikir kita tentang hubungan dalam dunia kampus. "Jangan sebut saya senior karena beda senior dengan mentor," ujar Ananda dengan keberanian yang menginspirasi. Dalam satu kalimat, ia mampu merentangkan makna mendalam tentang perbedaan mendasar antara status senioritas dan esensi peran sebagai seorang mentor.

Ketika banyak yang mungkin beranggapan bahwa status senior hanyalah tentang hak istimewa yang diberikan oleh lamanya keberadaan, Ananda merangkul pandangan yang lebih luas. Dia menyingkapkan perbedaan yang melekat pada kedua konsep ini, menggambarkan kisah panjang yang tak hanya tentang senioritas dalam struktur hierarki kampus, melainkan tentang membawa inspirasi dan bimbingan kepada yang lebih muda.

"Senioritas adalah tentang waktu, tentang tahun-tahun yang telah dilewati di kampus ini," lanjutnya, "tetapi menjadi seorang mentor adalah tentang memberi, tentang menerangi jalan bagi mereka yang baru saja memulai perjalanan mereka." Ananda Trisna dengan tegas menghubungkan peran mentor dengan dedikasi untuk membantu, memberikan arahan, dan mengilhami para junior dalam melangkah maju.

Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa kedewasaan bukan sekadar disematkan pada gelar 'senior'. Kedewasaan sejati melibatkan tanggung jawab untuk membantu, memberikan arahan, dan menjadikan diri sebagai contoh bagi mereka yang baru saja menginjakkan kaki di dunia kampus. Melalui pernyataan ini, Ananda Trisna tidak hanya mengklarifikasi perbedaan antara senior dan mentor, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya kepemimpinan yang penuh empati dan perhatian.

Dalam satu kalimat yang tegas dan penuh makna, Ananda Trisna S.Pd tidak hanya menyatakan identitasnya yang lebih dari sekadar seorang senior. Ia adalah sosok yang membawa perubahan, menerangi jalan, dan merangkul kesempatan untuk menjadi mentor bagi mereka yang menapaki jejak yang ia telah telusuri. Pesan ini akan terus menggema, mengajak kita untuk mengambil peran kita dalam membantu dan mengilhami, bukan hanya sebagai senior, tetapi sebagai mentor yang sesungguhnya.


Keyakinan dan Tanggung Jawab: Menerangi Jejak Setelah Lulus dari STIT Al Marhalah Al Ulya

Setelah mencapai puncak perjalanan kuliah di STIT Al Marhalah Al Ulya, menjadi Anggota UKM Marpala Gamabi, dan berdampingan dengan peran Santri, status sebagai alumni membawa beban tanggung jawab yang lebih dalam dan tak terputus. Tanggung jawab ini bukan sekadar kewajiban, tetapi ciri kehormatan yang diwariskan melalui perjalanan pendidikan dan latihan di UKM Marpala Gamabi.

Tidak lagi bersandar pada fasilitas yang diberikan oleh orang tua, mahasiswa pecinta alam setelah lulus telah memasuki fase dimana pengabdian dan berbakti kepada orang tua tidak hanya menjadi tradisi, melainkan menjadi pilihan yang mengalir dari komitmen dan rasa hormat yang tulus. Ini adalah titik balik yang menunjukkan betapa kuatnya dampak pendidikan dan pelatihan di UKM Marpala Gamabi di STIT Al Marhalah Al Ulya.

Kesuksesan dalam eksplorasi alam dan dalam memahami keterhubungan dengan alam semesta, tidak hanya mendorong mahasiswa untuk meraih puncak gunung, tetapi juga mewakili puncak dalam pemahaman diri dan tanggung jawab sosial. Ananda Trisna S.Pd, dengan hati penuh semangat, telah memimpin dengan contoh, mengukir jejak-jejak keberanian dan inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya.

Pesan yang diwariskan oleh Ananda dan generasi pecinta alam sebelumnya adalah bukti nyata bahwa eksplorasi adalah tentang lebih dari sekadar menjelajahi dunia luar. Ia tentang menemukan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia dalam dan sekitar kita. Ini adalah tentang menerima peran dan tanggung jawab untuk melindungi keajaiban yang kita nikmati sekarang, dan mewariskannya dengan baik kepada generasi mendatang.

Dalam jejak langkah mereka, kita semua dapat menemukan keajaiban dalam eksplorasi alam, dan menggali nilai-nilai yang membentuk kami sebagai individu yang peduli pada lingkungan dan masyarakat. Bagi alumni STIT Al Marhalah Al Ulya yang juga merupakan Anggota UKM Marpala Gamabi dan Santri, tanggung jawab penuh keyakinan ini bukanlah beban, melainkan panggilan untuk terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi positif yang tak terlupakan bagi dunia di sekitar.

"dan yang pasti banyak pesan moral yang di dapatkan selama mengikuti rangkaian Proses pendidikan dan latihan di UKM Marpala Gamabi sehingga saya tau dimana posisi dan letak pikiran serta jiwa saya dimanapun berada dan itu membuat saya semakin mandiri sangat jarang bergantung pada orang tua yang telah membesarkan saya".

Posting Komentar untuk ""Ananda Trisna S.Pd: Menerangi Jejak Mahasiswa Pecinta Alam dalam Perjalanan Jiwa yang Mendalam""