Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membentuk Jati Diri Mulia: Pendidikan Karakter Mahasiswa sebagai Teman Setia

 



MPM 29 Agustus 2023

Dalam perjalanan hidup yang penuh liku dan tantangan, ada satu teman setia yang senantiasa mengiringi langkah-langkah kita. Teman itu adalah karakter yang kita bina sepanjang hidup, terutama saat kita berada di fase penting sebagai mahasiswa. Pendidikan karakter menjadi tonggak yang membentuk jati diri mulia, menemani kita dalam melangkah menuju masa depan yang gemilang.


Membentuk Pendidikan Karakter : Keteladanan Dalam Tindakan

Keteladanan adalah jantung dari pendidikan karakter. Para pendidik dan dosen memiliki peran besar sebagai teladan yang memberi inspirasi mahasiswa dalam mengamalkan nilai-nilai karakter. Melalui keteladanan, mahasiswa merasakan betapa pentingnya mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, Ibu Dr.Eva Dwi Kumala Sari,M.Pd. secara garis besar mengungkapkan pendidikan karakter sebagai berikut. “Bagi Mahasiswa Baru untuk dapat membentuk karakter mereka selama mereka mencari ilmu di Marhalah tentunya harus ada keteladanan, pembiasaan, hal ini akan terealisasikan dengan baik jika didukung oleh berbagai pihak, khususnya akademisi yg ada dikampus. Baik dari tenaga pendidik, dosen, mahasiswa serta para pimpinan semua bersinergi untuk menjadi teladan dan membuat pembiasaan untuk membentuk karakter. Bisa dengan adanya pembimbing akademik untuk tempat mahasiswa berkeluh kesah, menyampaikan kritik saran, bahkan berbagi cerita untuk pemecahan masalah yg dialami oleh mahasiswa.

Pendidikan karakter adalah panggung di mana mahasiswa mengembangkan kepribadian. Di sinilah mereka belajar mengenali diri sendiri, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengarahkan potensi menuju tujuan yang lebih tinggi. Dalam proses ini, mahasiswa juga memahami nilai diri mereka dan bagaimana mereka ingin dikenal oleh dunia.

Pendidikan karakter tidak hanya berbicara tentang penanaman etika, tetapi juga tentang memahami dan mengamalkan nilai-nilai mulia. Kejujuran, kerja keras, rasa empati, rasa syukur, dan rasa tanggung jawab menjadi kompas yang membimbing mahasiswa meniti jalan kehidupan. Nilai-nilai inilah yang mampu membentuk mahasiswa menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat.




Jejak Kebaikan di Kampus : menuju masa depan dengan pendidikan Karakter


Kampus adalah ladang yang subur bagi penanaman nilai-nilai karakter. Di sinilah mahasiswa merangkai jejak kebaikan, mengukir etika, dan menjalin hubungan budi yang tulus. Pendidikan karakter bagi mahasiswa bukan sekadar transmisi pengetahuan, melainkan membentuk jiwa yang penuh integritas, tanggung jawab, dan semangat keberagaman.

Masa depan yang cemerlang memerlukan fondasi yang kuat, dan pendidikan karakter adalah batu bata pertama dalam membangun fondasi itu. Ketika mahasiswa melangkah keluar dari kampus dan memasuki dunia nyata, mereka membawa bersama karakter yang telah mereka bentuk. Karakter ini akan menjadi panduan dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang mengarah pada kebaikan.

Kesimpulannya ialah Pendidikan karakter mahasiswa bukanlah sekadar materi pelajaran, tetapi adalah proses pembentukan jati diri. Ia adalah teman setia yang membimbing kita dalam menyusun prinsip hidup, memahami nilai-nilai hakiki, dan bertumbuh dalam kesadaran diri. Melalui pendidikan karakter, mahasiswa mengukir takdir mereka sendiri, menuju jalan yang dipenuhi kejujuran, kebijaksanaan, dan kepribadian mulia.


Reporter
Shopyan Hadi (Ketua LPM Misbahuz Zholam Marhalah/UKM Pers Marhalah)

Posting Komentar untuk "Membentuk Jati Diri Mulia: Pendidikan Karakter Mahasiswa sebagai Teman Setia"