Buku Panduan Mahasiswa Malas untuk 'Beraktivitas' di Kampus
Bab 1: Menemukan Tempat Duduk yang Nyaman
Panduan pertama untuk mahasiswa malas adalah mencari tempat duduk yang nyaman di kampus. Pilih bangku-bangku yang empuk di perpustakaan atau pojok-pojok tenang di kafetaria. Kenyamanan adalah kunci!. Pada saat belajar dengan dosen yang ada di kampus, tentu seorang mahasiswa yang bersemangat dalam belajar akan memilih tempat duduk yang ada di belakang sembari mendengarkan musik apalagi sembari bermain game. Hal itu mengingatkan kita pada salah satu ayat al-qur'an surah Ar-Rahman yang mempunyai arti "Nikmat Tuhan Mana yang Kamu Dustakan". Ayat yang membuat kita merinding sampai membuat berpikir. Sudahkah kita mensyukuri nikmat tuhan yang sudah dianugerahkan bahkan sejak sebelum kita lahir ke dunia ini ?. Jika sudah marihlah kita menjadi mahasiswa pemalas untuk meraih impian sesuai jurusan yang kita tekuni.
Bab 2: Menghindari Seminar dan Workshop
Mahasiswa malas tahu betul bahwa seminar dan workshop hanya akan membuat mereka kehilangan waktu berharga untuk bersantai. Jadi, jangan pernah hadiri acara-acara ini, kecuali jika Anda benar-benar harus. Seminar dan Workshop bagi mahasiswa pemalas adalah sebuah malapetaka yang menghantui dirinya untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Oleh karena itu, mereka kerap kali ketakutan kalau kampus mengadakan acara seminar dan workshop.
Bab 3: Mencari Jurusan dengan Beban Studi Terendah
Sebagai mahasiswa malas, tentu saja Anda ingin mencari jurusan yang memerlukan sedikit usaha sebanyak mungkin. Pastikan untuk memilih mata kuliah yang paling mudah, dan hindari yang membutuhkan kerja keras. Orang di luaran sana banyak yang bilang "hidup dibawa simpel aja". Tapi kenyataannya persaingan di kehdupan dunia sangat keras. Banyak orang saling menjatuhkan satu sama lainnya sehingga membuat dunia tampak menakutkan. Jadi menjadi mahasiswa pemalas itu dibutuhkan keringanan dalam pencarian studi agar hidup selalu santai, tidak menjadi beban dalam diri.
Bab 4: Menjaga Gaya Hidup Sehat di Kafe
Gaya hidup sehat adalah penting, tetapi bagi mahasiswa malas, itu berarti memesan salad dari kafe kampus, bukan berolahraga. Pastikan untuk menghindari jalur olahraga atau gym kampus. Menjadi sehat tentu bagi mahasiswa pemalas tentu hal yang mudah dengan banyak nongkrong di kafe dan makan junk food setiap hari membuat gaya hidup semakin sehat dan bergizi dari pada hidup cuman makan sayur-sayuran yang membuat hidup terasa terhempas dan hambar.
Bab 5: Menghindari Tanggung Jawab Organisasi
Jika Anda terpaksa terlibat dalam organisasi kampus, pastikan Anda memilih yang tidak memerlukan banyak waktu dan usaha. Hindari posisi kepemimpinan dan berperan sebagai anggota biasa yang jarang hadir. Bagi yang mahasiswa pemalas organisasi hanya membuatnya sibuk tanpa berarti. Ia lebih memilih untuk fokus belajar demi mencapai nilai yang tertinggi atau Cumlaude yang nilai IP nya mencapai 4.00. Bagi mereka juga ilmu itu nomer satu dan organisasi nomor kesekian karena hanya buang-buang waktu saja.
Bab 6: Menyusun Rencana Pembelajaran yang Fleksibel
Rencana studi fleksibel adalah kunci untuk mahasiswa malas. Biarkan diri Anda untuk menunda pekerjaan tugas hingga tiga jam sebelum tenggat waktu. Itu adalah cara terbaik untuk memaksimalkan waktu bersantai Anda. Mengambil deadline dalam mengerjakan tugas itu menjadi pilihan bagi mahasiswa pemalas. Mereka suka menunda waktunya dalam melaksanakan tugas kuliah. Mereka lebih memilih memikirkan nafsu yang tak berujung mereka dari pada mengontrol nafsu yang ada pada diri mereka.
Bab 7: Bersahabat dengan Mahasiswa Lain yang Malas
Tidak ada yang lebih baik dari pada memiliki teman-teman sekelas yang memiliki semangat yang sama untuk malas. Bersama-sama, Anda dapat membagi tips dan trik untuk menghindari aktivitas kampus yang melelahkan. Memilih teman yang pemalas lebih menyenangkan ketimbang memilih teman yang rajin. Hal itu karena teman yang rajin akan membuatnya semakin berpikir ketimbang teman pemalas yang malas dalam berpikir.
Bab 8: Menyelinap Keluar dari Kuliah
Kehadiran kuliah bisa menjadi beban besar bagi mahasiswa malas. Cobalah untuk menyelinap keluar dari kuliah sesering mungkin tanpa diketahui dosen. Cabut dalam pelajaran mata kuliah tanpa keterangan yang jelas dan masuk akal itu merupakan kebiasaan para mahasiswa pemalas. Mereka lebih suka bersantai di warung atau tempat-tempat yang bisa membuat rileks dari pada ruang kelas yang sangat menjenuhkan.
Bab 9: Bersiap untuk Ujian Terakhir
Akhir semester adalah saatnya mahasiswa malas beraksi. Ini adalah saat di mana Anda harus membaca semua materi dalam satu malam, menerapkan teknik cramming (Cara atau metode belajar yang dilakukan secara tergesa-gesa, dalam waktu yang singkat dan jumlah pelajaran yang banyak,) dan berdoa keras agar bisa lulus. Jadi sistem SKS (Sistem kebut semalam) merupakan pilihan mahasiswa pemalas dalam menyiapkan ujian di akhir semester atau pun tengah semester.
Bab 10: Menjadi Mahasiswa Malas yang Bangga
Akhirnya, ingatlah bahwa menjadi mahasiswa malas adalah pilihan hidup, dan Anda harus bangga dengan itu. Cobalah untuk tidak terlalu terlalu keras pada diri sendiri, dan nikmati masa kuliah Anda sebaik mungkin.
Jadi, itulah "Buku Panduan Mahasiswa Malas untuk 'Beraktivitas' di Kampus." Meskipun artikel ini ditulis dengan humor, sebaiknya jangan terlalu terpaku pada kemalasan. Aktivitas kampus, belajar, dan pengembangan diri adalah bagian penting dari pengalaman kuliah Anda. Namun, selalu penting untuk menemukan keseimbangan yang baik antara bekerja keras dan bersantai.
Posting Komentar untuk " Buku Panduan Mahasiswa Malas untuk 'Beraktivitas' di Kampus"