Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mang Icin : Langkah yang Tak Terlihat Sang Bunga yang Tersembunyi di Taman Ilmu

 

Mang Icin

PMU, 9 September 2023

Dalam hiruk-pikuk kehidupan kampus yang dipenuhi dengan gelombang pikiran, pembelajaran yang tak pernah berhenti, dan kerumunan mahasiswa yang tak kenal lelah, ada satu figur yang selalu hadir di sana, meskipun dalam kesunyian yang pelan. Mereka adalah para "Office Boy," pahlawan tak dikenal yang menjalani peran yang tidak selalu mendapat sorotan. Namun, dalam kata-kata puitis ini, mari kita mengungkap perjalanan emosional mereka di balik tirai kampus yang sibuk.

Diantara Buku dan Sapu

Kampus adalah panggung kehidupan, di mana Office Boy adalah penjaga panggung yang setia. Mereka berjalan di antara rak-rak buku yang penuh dengan impian, dan di atas lantai-lantai yang menggema dengan riuh rendah pelajaran. Di tangan mereka, sapu adalah tongkat sihir yang memungkinkan mereka untuk menyapu jalan untuk impian-impian mahasiswa.

Di dalam ajaran islam masalah kebersihan sangat diperhatikan. Hal ini, sebagaimana kita ketahui di dalam kitab-kitab fiqih (Kitab yang berisi pengajaran tentang syari’at islam) diawali dengan bab Thoharoh (Bab yang berisi pengajaran tentang tata cara dan etika dalam bersuci untuk menghilangkan hadats atau pun najis). Ada hadits yang berbunyi “An-Nazhofatu Minal Iman” artinya : kebersihan itu sebagian dari iman. Maksudnya orang yang tidak bisa menjaga kebersihan dalam hidupnya, berarti ia belum memiliki keimanan yang sempurna di dalam dirinya.

Dalam hal ini, Mang Icin memberikan tanggapannya mengenai tingkat mahasiswa STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya dalam menjaga kebersihan kelasnya sebagai berikut. “Kebanyakan mahasiswa itu untuk tingkat menjaga kebersihan kelas masih ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mohon kepada para mahasiswa untuk memperbaiki hal itu dan ditanamkan dalam diri masing-masing akan kesadaran tentang kebersihan setiap kelas”.

Membawa Cahaya di Kampus yang Gelap

Office Boy adalah pelayan yang setia di dunia yang seringkali keras ini. Mereka membersihkan ruang kuliah, mengatur tempat duduk di perpustakaan, dan membantu dalam banyak tugas kantor. Mereka adalah bagian integral dari kampus, membawa cahaya di tempat-tempat yang seringkali terlupakan. Peran Office Boy memang membawa perubahan besar dalam menjaga suasana kampus agar terlalu terlihat nyaman bagi para mahasiswa, dosen atau pun tamu yang berkunjung ke kampus. Ibarat seperti sebuah matahari yang selalu memberikan sinarnya untuk menerangi bumi yang dihuni oleh berbagai mahluk hidup. Maka peran mereka membawa penerangan yang abadi di dalam kampus.

Peran mereka adalah contoh nyata pengabdian dan dedikasi. Mereka menghadapi tugas-tugas mereka dengan semangat yang tidak tergoyahkan dan membawa kehangatan di setiap sudut kampus. Bagi mereka, kampus adalah rumah, dan mereka adalah penjaga rumah yang setia.

Peran Aktif mahasiswa sangat dibutuhkan dalam membangun keproduktifan kegiatan kampus dan memajukan nama kampus di luar lingkugan kampus. Hal itu, dilakukan demi perkembangan kampus kedepannya. Dalam hal ini beliau memberikan komentarnya sebagai berikut “Ya, memang itu ada pasang surutnya terkait keaktifan para mahasiswa STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya. Oleh sebab itu, saya menghimbau kepada mahasiswa untuk aktif di kegiatan kampus. Mahasiswa itu jangan hanya vakum saja akan tetapi harus bisa bergerak ke depannya untuk masa depan kampus. Selain itu, saya berharap tiap mahasiswa ikut andil dalam hal promosi kampus”.

Mengukir Jejak dalam Puisi

Malam-malam di kampus adalah saat ketika semuanya menjadi tenang. Namun, di balik tirai gelap malam, Office Boy masih ada, menjaga agar kampus tetap bersih dan aman. Mereka adalah saksi diam dari semua perubahan yang terjadi dalam kehidupan kampus. 

Office Boy di kampus mungkin tidak pernah akan menjadi pahlawan dalam cerita-cerita besar, tetapi mereka adalah pahlawan kehidupan sehari-hari. Dengan tugas-tugas mereka yang sederhana, mereka mengukir jejak emosional yang tak terlupakan di dalam hati kampus. Mari kita hargai mereka, penyelamat tak dikenal di dunia pendidikan, yang terus berjalan dengan senyuman di wajah mereka, membawa cahaya di kampus yang kita cintai.

Momen menjelang haul dan saat Haul Syaikh Muhammmad Muhajirin Amsar Ad-Dary itu merupakan momen yang menjadi titik kumpulnya para alumni perguruan Annida Al-Islamy. Ketika momen itu berlangsung, banyak dari para alumni annida yang masih menanyakan kabar tentang Mang Icin, kabar perkembangan kampus dan kabar para dosen STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya. Selain itu, Ada beberapa dosen yang memang masih memperhatikan sosok Mang Icin dengan memberikan kelebihan rezekinya untuk beliau.

Terakhir, Mang Icin memberikan pesan-pesan yang ditujukan kepada para peserta propesa, para mahasiswa yang sudah di wisuda dan para mahasiswa yang sedang menyusun hasil penelitian skripsinya sebagai berikut. Pesan untuk peserta propesa : “Saya berpesan kepada yang baru propesa untuk aktif dalam kegiatan mata kuliah dan jangan sampai telat datang ke kampusnya.”Pesan untuk yang baru lulus/wisuda : “Ilmu yang sudah didapati di STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk jenjang selanjutnya dan karier mereka masing-masing.”Pesan untuk yang sedang skripsi : “Aktiflah untuk berperan dalam menyelesaikan skripsinya dengan sebaik-baik mungkin.”

Pesan yang beliau sampaikan sangat begitu dalam kepada para mahasiswanya. Mudah-mudahan pesan ini selalu kita ingat di dalam setiap lembaran hidup yang kita jalani sebagai mahasiswa.

Kesimpulannya ialah Peran Office Boy di dalam membangun suasana kampus akan nampak selalu di pandangan mata. Namun terkadang banyak dilupakan oleh tiap-tiap individu yang ada di kampus. Selain hal itu para mahasiswa sangat diharapkan untuk menjaga kebersihan di kelasnya dan turut serta aktif dalam kegiatan kampus.

Reporter : Ahmad Saidul Hirlani    

Editor : Shopyan Hadi 

Posting Komentar untuk "Mang Icin : Langkah yang Tak Terlihat Sang Bunga yang Tersembunyi di Taman Ilmu"