Rukyatul Hilal : Perbedaan adalah Rahmat
PMU, 17 September 2023
Era Modernisasi atau generasi Gen Z pada abad 21 sudah banyak yang mudah dalam mengambil informasi yang tersaji dalam dunia digital tanpa mau ribet dan susah. Zaman modernisasi juga sudah banyak yang sudah melupakan bahkan menghilangkan tradisi atau kebiasaan yang sudah di tanamkan oleh para pendahulu. Oleh karena itu, tradisi yang baik hendaknya selalu dilestarikan dalam kehidupan yang kita jalani. Dalam hal ini, kita akan membahas tentang rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Rabi'ul Awwal 1445 H.
Ru’yatul hilal adalah Implementasi atau praktek dari materi ilmu falak yang sudah di tetapkan sebagai muatan lokal khusus yang menjadi ciri khas di tetapkan oleh Muassis Ma’had Annida Al-Islamy Syaikhuna Muhammad Muhadjirin Amsar melalui Pembelajaran yang tekun kepada guru-guru beliau untuk mendalami ilmu yang sudah jarang bahkan tidak ada yang mempelajari ilmu ini di kalangan umum.
Jumat kemarin adalah ru’yatul hilal untuk menentukan Apakah sudah masuk awal bulan Hijriah Rabiul Awal 1445 H atau kah belum?. penentuan ini pula, ada banyak cara atau metode Hisab yang sudah diterapkan dalam Ru’yat :Yaitu Sullam Al-Niroin yang di pelajari Di Ma’had Alliyah, Ephemeris Yang di pelajari di STIT Al-Marhalah Al-Ulya, Fathul Rauf Al-Mannan, Badi’atul Misal , Al-Khulashah Al-Wafiyyah( Mathali’ul Mustaqimah), Irsyadul Murid, Al-Yawaqit Fi Ilmil Mawaqit yang dipelajari juga Di STIT Al-MArhalah Al-Ulya, New Comb, Nurul Anwar , Falak Guru Majid dan Jean Meeus. Banyak metode Hisab yang menjadi rujukan dalam menentukan akan Awal Bulan Hijriah, apakah sudah masuk atau belum , apakah sudah terlihat hilal atau Di Istikmalkan. Pada penentuan ini juga ada tim isbat yang sering kta tonton lebih sering Ke arah bulan awal Masuk Ramadhan dan Akhir bulan Ramdhan yaitu Sidang Isbat yang di tentukan oleh kementrian agama Indonesia. Pada sidang isbat pula data yang dikumpukan dari seluruh Tim Rukyatul Hilal Se- Indonesia.
Banyak tim Ru’yatul Hilal Yang sudah menggunakan metode modern yaitu menggunakan alat seperti Teleskop atau teropong khusus melihat hilal sebagai pembuktian bahwa hilal sudah terlihat. Tempat rukyatul hilal di Bekasi dan Jakarta daerah Cakung pula sudah menggunakan alat modern tetapi masih mempertahankan dengan cara Melihat menggunakan Mata secara langsung yang sudah diajarkan dari Syeikhuna Muhammad Muhadjirin Amsar untuk menjaga tradisi yang sudah di teapkan.
Ru’yatul Hilal(Melihat Hilal) tidaklah mudah , tetapi tidak susah selama masih ada usaha untuk mencari keberadaan dimana hilal berada melalui mata telanjang tanpa bantuan alat khusus.
Rukyatul hilal yang setiap sebulan sekali dilaksanakan ini mengajak para santri Aliyah kelas 5 & 6 yang mengikuti kegiatan rukyat yang bertempat di cakung Jakarta timur Tempat Lajnah Falakiyah Al-Husniyah dalam Binaan Kyai Syafii,Lc serta di dampingin oleh guru Falak Pondok Pesantren Annida Al-Islamy yaitu abang Ardian Rynaldi,S.Pd.I.
Pada kesempatan kali ini, Rukyatul Hilal awal penentuan Bulan Hijriah Robiul awal 1445H ada yang melihat secara jelas tempat posisi hilal berada yang sudah di tetapkan pada pukul 17:31 WIB diantaranya Kyai.H. Labib , Abang Ardian Rynaldi,S.Pd.I dan Abang Nursaid Ismali,S.Pd .
Pada kesempatan kali ini kami berkesempatan mewanwancarai abang ardian selaku Guru Falak Pondok Pesantren Annida Al-Islamy sekaligus yang melihat hilal awal bulan Robiul Awal 1445H. Mengenai rukyatul hilal
Pertanyaan Pertama Perihal Tradisi Rukyatul Hilal jelang bulan Maulud dari kapan ?
“Tradisi ini sudah Turun Menurun sejak Kyai Djirin beserta para kyai cakung , antara lain yaitu KH. Abdul Hamid dan KH Azhari yang saya tau “
Untuk pertanyaan kedua tentang metode yang digunakan , menggunakan metode apa bang?
“ Meode Ru’yah nya yang di gunakan pada saat itu ada 2 yaitu Toposentris dan Gesosentris”
Lalu pertanyaan tereakhir bang mengenai Hasil Rukyatul Hilal Diberikan kepada siapa saja?
“Untuk Hasil Ru’yatul Hilal Kami Berikan kepada Masyarakat dan khalayak yang membutuhkan hasil dari yang kami lakukan”
Kesimpulannya ialah melihat hilal untuk menentukan awal bulan hijriyyah merupakan hal yang mudah di zaman sekarang karena teknologi sudah berkembang dengan pesat. Namun, melihat hilal dengan cara memandang langsung ke langit melalu indera penglihatan mata menjadi pilihan perguruan pondok pesantren Annida Al-Islamy untuk melihat hilal. Hal ini menjadi tradisi sejak zaman Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Ad-Dary dan hal tersebut diwariskan dan dilestarikan hingga masa sekarang.
Berikut ini lampiran hasil rekapitulasi ru'yatul hilal daerah Cakung, Jakarta Timur :
Posting Komentar untuk "Rukyatul Hilal : Perbedaan adalah Rahmat "