Teknik Dasar Mengajar untuk Anak Usia Dini: Fondasi Pendidikan yang Kuat
PMU, 24 September 2023
Program Teknik Dasar Mengajar yang pertama diadakan setiap hari sabtu sebagai program baru BEM Kammalah. Pemateri Program hari ini adalah saudari Nur Hajar Putri Ananta (mahasiswi semester 5 PIAUD). Ia memberikan pembelajaran tentang teknik dasar mengajar untuk anak usia dini.
Anak usia dini adalah masa yang penting dalam perkembangan individu. Itu adalah periode di mana anak-anak belajar dengan cepat dan menciptakan dasar yang akan membentuk perkembangan mereka di masa depan. Oleh karena itu, teknik mengajar yang efektif untuk anak usia dini sangat penting.
Dalam hal ini, Nur Hajar memberikan penjelasan Teknik Dasar Mengajar ada 6 poin :
Teknik Bertanya yang efektif dalam PAUD
Kemampuan bertanya sangat dibutuhkan oleh seorang guru. Guru yang tidak pandai bertanya akan membuat murid itu merasa jenuh karena hanya diberikan materi pelajaran saja. Guru yang pandai bertanya kepada murid itu membuat suasana kelas menjadi hidup lantaran suasana kelas yang tadinya pasif kemudian menjadi suasana kelas yang aktif. Bertanya adalah salah satu teknik penting dalam pendidikan anak usia dini. Dengan bertanya, guru dapat merangsang pikiran anak, mendorong interaksi, dan membantu mereka memahami dunia sekitar. Namun, tidak semua pertanyaan sama. Berikut adalah beberapa teknik bertanya yang efektif dalam pendidikan anak usia dini :
1. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka mengundang anak untuk berpikir lebih dalam dan berbicara lebih banyak. Ini sering dimulai dengan kata-kata seperti "Apa yang kamu pikirkan tentang..." atau "Bagaimana kamu merasa tentang..." Contoh: "Apa yang kamu pikirkan tentang hujan?" Pertanyaan terbuka merangsang pemikiran kritis dan ekspresi diri.
2. Pertanyaan Deskriptif
Pertanyaan deskriptif membantu anak untuk mengamati dan menggambarkan objek atau pengalaman. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan pengamatan dan berbicara dengan lebih terperinci. Contoh: "Bagaimana warna bunga itu? Berapa banyak daun yang kamu lihat?"
3. Pertanyaan Pilihan Ganda
Pertanyaan pilihan ganda memberikan beberapa opsi jawaban kepada anak. Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan pemilihan dan memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan. Contoh: "Apakah kamu ingin bermain di taman atau di rumah?"
4. Pertanyaan Menyelidiki
Pertanyaan menyelidiki ini mendorong anak untuk mencari tahu lebih lanjut atau menggali lebih dalam tentang topik tertentu. Ini membantu mereka mengembangkan minat terhadap pembelajaran. Contoh: "Mengapa langit berubah warna saat matahari terbenam?"
5. Pertanyaan Bermain Peran
Pertanyaan ini dapat memasukkan unsur bermain peran, yang membantu anak mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Contoh: "Ayo kita berpura-pura menjadi astronot dan menjelajahi luar angkasa! Apa yang akan kita temui di sana?"
6. Pertanyaan Terarah
Pertanyaan ini membimbing anak untuk berpikir tentang topik tertentu atau untuk memecahkan masalah. Contoh: "Bagaimana kita bisa membersihkan mainan kita dengan lebih cepat dan rapi?"
7. Pertanyaan yang Merangsang Empati
Pertanyaan ini membantu anak memahami perasaan orang lain dan mengembangkan empati. Contoh: "Bagaimana kamu pikir temanmu merasa ketika dia kehilangan mainannya?"
Dalam penggunaan teknik bertanya, penting untuk memberikan cukup waktu bagi anak untuk merenung dan merespons. Juga, hindari pertanyaan berlebihan atau terlalu kompleks yang dapat membuat anak bingung atau cemas. Dengan menggunakan teknik bertanya yang tepat, pendidik dapat memperkaya pengalaman belajar anak usia dini dan membantu mereka menjadi pembelajar yang aktif dan kreatif.
Teknik Menjelaskan yang efektif Dalam PAUD
Pendidikan anak usia dini adalah tahap yang penting dalam perkembangan anak, di mana mereka mulai menggali dunia sekitar mereka. Untuk membantu mereka memahami konsep dan pengetahuan dengan baik, teknik menjelaskan yang efektif sangat diperlukan. Berikut ini beberapa teknik menjelaskan yang efektif dalam pendidikan anak usia dini :
1. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Mudah Dipahami:
Anak-anak usia dini masih dalam proses mengembangkan kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami ketika menjelaskan konsep atau informasi kepada mereka. Hindari penggunaan kata-kata atau frasa yang terlalu rumit.
2. Gunakan Ilustrasi dan Gambar:
Visual sangat membantu dalam pemahaman anak-anak. Sertakan ilustrasi, gambar, atau kartun yang relevan ketika menjelaskan konsep atau cerita. Gambar dapat membantu anak memvisualisasikan ide atau informasi yang Anda sampaikan.
3. Gunakan Perumpamaan atau Analogi Sederhana:
Kadang-kadang, menggunakan perumpamaan atau analogi yang sederhana dapat membantu anak memahami konsep yang lebih kompleks. Misalnya, Anda dapat menjelaskan bahwa akar tanaman mirip dengan akar yang tumbuh di dalam bumi, seperti akar pohon.
4. Ketekunan dalam Mendengarkan:
Ketika Anda menjelaskan sesuatu kepada anak, pastikan untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendengarkan dengan tenang. Biarkan mereka mengajukan pertanyaan jika mereka tidak mengerti, dan berikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
5. Menggunakan Cerita Pendek atau Dongeng:
Anak-anak usia dini sering kali lebih tertarik pada cerita daripada penjelasan yang kadang membuat mereka juga tidak paham. Gunakan cerita pendek atau dongeng untuk mengilustrasikan konsep atau pelajaran tertentu. Ini akan membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah diingat.
6. Kegiatan Praktis:
Melibatkan anak dalam kegiatan praktis yang relevan dengan konsep yang diajarkan adalah cara yang efektif untuk menjelaskan. Misalnya, jika Anda mengajarkan tentang jenis-jenis hewan, buatlah kegiatan di mana anak dapat mengenali gambar hewan atau bahkan membuat proyek hewan dari kertas.
7. Berulang-ulang dan Konsisten:
Beberapa konsep mungkin memerlukan penjelasan lebih dari sekali. Berikan pengulangan secara berkala untuk memastikan pemahaman yang mendalam. Selain itu, konsistensi dalam menyampaikan informasi akan membantu anak mengingatnya lebih baik.
Dengan menggunakan teknik-teknik menjelaskan yang efektif ini, pendidik dan orang tua dapat membantu anak-anak usia dini untuk memahami dunia sekitar mereka dengan lebih baik dan merangsang minat mereka dalam pembelajaran.
Menggunakan Variasi Pembelajaran dalam PAUD
Pembelajaran yang menggunakan berbagai variasi akan membuat peserta didik merasa senang. Dalam hal ini, Nur Hajar memberikan 3 contoh variasi belajar untuk anak usia dini sebagai berikut.
1. Lagu
Lagu yang dinyanyikan tentu lagu yang mengandung nilai moral bukan lagu-lagu yang tidak mengandung nilai moral. Hal ini bertujuan supaya sejak kecil anak usia dini sudah ditanamkan dalam dirinya hal-hal dan memori kebaikan yang bahkan bisa diterapkan setelah pulang sekolah.
2. Games
Permainan itu sangat disukai oleh anak usia dini karena dunia mereka itu dunia bermain. Permainan-Permainan tersebut bukan hanya berbentuk fisik tapi ada juga permainan yang berbentuk non fisik. Artinya, di zaman teknologi ini, permainan bisa juga berbentuk digital. Misalnya ada pembelajaran yang dibungkus dengan permainan yang dibuat di aplikasi canva, word wall dan ppt.
3. Challenge (Tantangan)
Tantangan bagi seorang guru untuk pembelajaran anak usia dini yaitu ia harus bisa mengadakan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan baik kelompok maupun individu sehingga pembelajaran tidak bersifat monoton. Selain itu pembelajaran itu adakalanya menggunakan audio, visual dan audio-visual.
Penguatan Materi Pembelajaran
Penguatan yang dimaksud di sini adalah penguatan terhadap materi yang disampaikan oleh guru kepada anak usia dini. Jadi bagaimana cara guru menekankan materi yang dibahas pada pertemuan tersebut supaya murid paham akan pembahasan materi pada hari tersebut.
Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran terdapat banyak cara untuk melakukannya. Di sini akan dibahas sedikit mengenai cara membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran bisa dengan cara bertanya sesuai dengan tema yang dibahas pada pertemuan tersebut. Sedangkan menutup pelajaran bisa dengan bertanya dalam bentuk evaluasi.
Mengelola Kelas
Mengelola kelas bukanlah suatu hal yang mudah, kita harus melihat situasi anak di kelas dan menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi anak. Selain itu, untuk mengelola kondisi kelas disesuaikan dengan waktu pembelajaran itu dimulai. Semisal kalau pembelajaran itu terlalu pagi dan anak-anak belum sarapan, maka usahakan guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk makan.
Demikian pemaparan tentang teknik dasar mengajar untuk program pendidikan anak usia dini. Semoga kita dapat mengambil manfaat atas terselenggaranya acara ini. Sabtu depan masih ada program teknik dasar mengajar yang terbaru. Jadi, tunggu saja dan ikuti program teknik mengajar selanjutnya.
Posting Komentar untuk "Teknik Dasar Mengajar untuk Anak Usia Dini: Fondasi Pendidikan yang Kuat"