Abdul Kahfi dari Judul Skripsi hingga Menjadi Kenyataan
Abdul Kahfi : Stokis Rokok Sin Herbal |
PMU, 5 Oktober 2023
Sosok satu ini, terkenal dengan jargon Yuhuuuu di seluruh kalangan mahasiswa dari semester 8 sampai 1, siapa yang tak kenal Abdul Khafi?
Melalui judul skripsi “Pengaruh Rokok Terhadap Motivasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Lirboyo” yang berbasis penelitian sampai ke pondok pesantren Lirboyo pada wujud kenyataannya mampu mengimplementasikan alias jadi bentuk nyata. Dan itu tidaklah mudah bagi seorang sarjana, bisa menarik dari skripsi menjadi wujud nyata. Selain itu, beliau juga merupakan Stokis Rokok Herbal SIN yang sudah terkenal di Kampus STIT Al-Marhalah Al-‘Ulya dan juga di Luar Kampus. Dalam hal club bola yang ada di indonesia, beliau adalah fans club persija jakarta.
Stokis atau stockist dalam bisnis adalah perantara atau perusahaan yang membeli produk dari produsen atau distributor dalam jumlah besar untuk kemudian mendistribusikannya ke pengecer atau konsumen akhir. Peran stokis adalah menjaga stok produk-produk tersebut dan memastikan ketersediaannya bagi pengecer atau konsumen dalam jumlah yang dibutuhkan. Stokis biasanya memiliki daerah atau wilayah tertentu yang menjadi tanggung jawabnya untuk mendistribusikan produk tersebut.
Selain itu, stokis berperan penting dalam rantai pasokan karena mereka membantu produsen atau distributor dalam mencapai pasar yang lebih luas, mengelola persediaan, dan memfasilitasi distribusi produk ke tingkat yang lebih lokal. Dengan demikian, stokis memiliki peran strategis dalam menjaga kelancaran aliran produk dari produsen hingga konsumen akhir dalam bisnis.
Pada kesempatan itu, Kami UKM Pers Marhalah ‘Ulya mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Bang Abdul Kahfi sebagai berikut.
Bang Abdul Kahfi sendiri kan memang menekuni dunia usaha rokok herbal sin ya bang. Lalu apa sih yang melatarbelakangi Abang menjadi pengusaha rokok Sin herbal itu Bang?
Yang melatar belakangi saya menjadi pengusaha rokok sin herbal itu karena kita itu kan orangnya suka nongkrong ya. Namanya suka nongkrong sana-sini ya, alhamdulillah untuk pertemanan mah saya ngtidak banyak pilih-pilih. Terus juga tongkrongan saya mah kan ngtidak lain kopi sama rokok. Cuman pada saat itu, yang menyebabkan jadinya kita sebagai pengembang rokok sin itu bermula dari ngobrol-ngobrol dengan orang yang berbeda-beda. Jadi ada yang menawarkan saat itu teman sekolah untuk menjadi pengusaha rokok sin herbal. Jadi waktu itu kita pergi ke arah Citayam. Nah, di sepanjang jalan kita abis-abisan tuh di prospek. Saat itu, rokok kita masih samsu. Di daerah Citayam, disitu banyak orang pada ngumpul para pemain rokok sin, penebar rokok sin dan penikmat rokok sin. Dari situ kita mulai menjalani bisnis ini dengan berpikir wah, lumayan nih buat investasi 2 tahun atau 3 tahun ke depan.
Menyadur laman The Balance Money, prospek disebut sebagai pelanggan potensial, yang telah digariskan oleh perusahaan berdasarkan penawaran bisnisnya. Perusahaan akan menganggap pelanggan potensial sebagai prospek penjualan, setelah mereka memenuhi syarat atau karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, prospek penjualan merupakan langkah pertama dalam melakukan kegiatan penjualan. Setelah kita menentukan bahwa orang tersebut memenuhi kriteria, bisa dibilang mereka adalah calon pelanggan.
Abdul Kahfi : Pengusaha Rokok Sin |
Sudah Berapa lama sih, abang menjalani usaha rokok sin herbal ? terus apa sih yang menjadi tantangan dan solusi menghadapi masalah tantangan tersebut dalam menjalankan usaha rokok sin herbal ini ?
Kurang lebih 2 tahunan saya sudah menjadi penguasaha rokok sin. Untuk tantangan ya macem-macem. Macem-macem bahkan dari soal omongan ya. Omongan bahasanya “ah rokok sama aja sama-sama asap”. Terus ada juga yang ngomong “ah rokok rasa apa ini kok anta begitu”. Ada juga yang bilang “Mana ada rokok herbal”. Ada juga orang-orang yang istilahnya nyeleneh bikin kita greget juga kan. Bahkan sampe rokok kita pernah ditolak mentah-mentah karena memang dari cita rasanya di lidah dia kurang cocok. Selain itu, ada juga tantangannya seperti kadang kita udah jauh-jauh ngider tidak taunya yang deket ada pembelinya. Mungkin disitu tantangannya. Tantangan dalam arti yang maha kuasa ini mah ya. Allah buat ikhtiar manusia sudah pergi kemana-mana eh, tidak taunya pembelinya kita dapet yang dekat kan gitu.
Untuk solusinya itu intinya kan belajar dulu. Belajar bagaimana cara menanggapi persoalan-persoalan yang mungkin saja terjadi ke depannya. Terus juga Belajar mengevaluasi nanti kan apa yang ada yang kita udah hadapi. Disitu kita bisa menanggapi atau apa namanya menghadapinya dengan enjoy gitu. Dengan hal itu, maka kita udah punya gambaran solusi mengenai masalah yang akan terjadi.
Dalam menjalani usaha tentunya kan ada naik dan turunnya ya bang, bagaimana cara abang menghadapi situasi tersebut ?
Awal saya menjalani bisnis ini, Kurang lebih 6 bulan penikmat, 6 bulan coba ngejajal dan ngejualin hingga hari ini. Tapi hasilnya ibaratnya masih dikatakan zonk lah, masih kebanyakan nombok gitu. Jadi namanya kita nongkrong kan buat nawarin, temen masih suka nyobain-nyobain. Di awal Januari 2023 setelah kita berlarut-larut masarin tapi kayak ada yang mengganjal begitu. Akhirnya, Kita konsultasi ke mentor terus pokoknya tiap malem bahkan sampe dia keluar malem aja, tiap malem dia keluar kita ikutin. Biar kita tau cara dia bagaimana sih buat menarik orang. Buat menarik nih sebenernya bukan kita yang ditolak tapi produknya. Nah disitu udah setelah kita tekunin dan banyak belajar mengenai bagaimana secara memahami dia si mentor atau upline sebutannya. Menjalani bisnis ini sampai bisa dapet omset puluhan juta kan gitu. Bahkan puluhan ribu, puluhan ribu bungkus gitu tiap bulannya. Udah dari situ kita mulai merangkum cara si mentor berbisnis.
Di awal Januari 2023 coba kita genjot. Genjot dalam arti bener-bener ngefokusin tuh. Jadi buat apa sih kayaknya kita kurangnya di apa gitu. Kita coba jalan terus sampai di saat bulan September kemarin alhamdulillah hasilnya ada.
Kalau berbicara jenis rokok itu kan sudah banyak jenisnya ya bang, bagaimana sih cara abang mempromosikan rokok sin herbal kepada pembeli ?
Hal yang Pertama kan tadi ya penikmat dulu. Penikmat sembari kita belajar, memahami cara sistem dagangnya, cara menawarkan, cara ngelobi, cara merawat. Bagaimana setelah dia beli, keesokannya gimana cara merawat, terus cara apa namanya nge-follow up gitu. Setelah dia beli gimana caranya kita buat dia bener-bener rutin membeli gitu.Dan juga banyak orang-orang yang tadinya kita tidak kenal jadi kenal.
Cara saya setiap malam rutin keluar kita. Dari mulai pagi di kampus sampai sore lanjut lagi taklim sebentar lalu lanjut lagi setelah taklim baru kita keluar tuh. Keluar aja udah mau tanpa arah yang penting kita ngabarin dulu yang mau dituju siapa. Kita tongkrongin dan dari situ sebetulnya kita niat itu silaturahmi. Silaturahmi dalam arti karena kalau kita mengharapkan ke orang yang kita tuju tapi rokok kita tidak dibeli kan yang ada kecewa. Itu rasa kecewa itu harus dihilangkan dalam menjalani bisnis rokok sin.
Jadi sebetulnya kita niat aja udah siapa aja nih malem ini yang mau kita kunjungin. Nah terus, Ngobrol ngalor-ngidul ya paling 5 menit 10 menit baru ditawarin rokok. Dia ngejajalin udah mulai cocok dan dia mulai tertarik. Selanjutnya, di situ kita mulai ngelobi mulai merangkap apa yang kita udah pelajari dilakukan gitu. Intinya kan kayak tukang baso keluar kan dia tidak tau yang beli siapa aja. Keluar aja entar mah pasti ada yang beli kan gitu. Kalau kita niatnya “ah gue mau keluar tuh gue ngeri tidak ada yang beli gue mau ke sana kalau dia mau beli kan begitu”. Ngerinya kan malah tidak gerak-gerak gitu ya. Intinya disini gerak. Di rokok sini intinya gerak mau gerak mau capek gitu. Dan Intinya lagi kalau misalkan ada kendala-kendala apa yang kita temui selama kita gerak. Kita coba konsultasikan nanti bakal ada arahan harus bagaimana menyelesaikannya.
Setelah sudah ada pembeli, terakhir tinggal mengevaluasi diri. Misalnya kita merenung “Apa sih kurangnya kita dan apa sih kesalahan kita kan begitu”. Jadi tidak ada yang sempurna bahkan udah sampai omset ratusan juta pun tidak ada yang sempurna.
Selain jalur mencari tempat tongkrongan, bagaimana cara abang mempromosikan rokok sin herbal ini ?
Melalui jalur teman semisal dari setiap kita ngobrol-ngobrol kita kasih edukasi bahwa Rokok sin manfaatnya sekian. Bahwa ada bonusnya sekian-sekian-sekian. Kalau dia tertarik coba dia mencoba kalau misalkan dia mau hasilnya sekian coba tawarkan. Jadi dari sini juga bisnis rokok sin berkembang dan kita punya teman yang banyak. Bahkan temannya dia yang tadinya kita tidak kenal sama temannya itu bisa jadi teman kita. Karena tadi bisnis Rokok sin.
Abdul Kahfi : Fans Club Persija Jakarta |
Pembeli rokok sin herbal sendiri didominasi oleh kalangan siapa sih bang ?
Rokok kan sekarang udah di cap negatif oleh sebagian orang. Terus rokok sin itu sebenernya tidak hanya kalangan agamis saja yang mengonsumsinya meskipun yang racik Pak Kiai, namanya K.H. R. Abdul Malik. Emang pada saat itu cuman di kalangan pesanten, tapi kita-kita para penebar menghilangkan kultur itu. Biar orang-orang umum nyangkanya ini bukan khusus santri tapi rokok umum. Untuk dominasi pembeli banyak yang orang-orang dari luar Annida. Kita ketemu yang namanya orang tambang batu bara. Terus orang thoriqoh dan orang yang bekas mabok.
Kalau kita tertarik ingin membeli rokok sin, kita bisa menghubungi kontak WA Bang Abdul Kahfi secara langsung.
Dalam hal ini beliau berkata “Jangan sungkan, jangan canggung, jangan nggak enakan. Misalkan umpama ini, kita ada pembeli umurnya di bawah kita jauh. Misalkan dia mau nyuruh kita buat ke rumahnya kan dia pasti canggung, nggak eenakan. Dia gue suruh kesini sih, canggung banget kan gitu. Itu kalau perihal bisnis tidak ada yang namanya begitu. Ibaratnya lu mau ngerokok ini, ayo gue samperin. Mau di mana, mau di lubang tikus gue samperin.
Beliau juga menambahkan “Tidak usah mikirin ongkir yang namanya kita silaturahmi. Badan sehat gue termasuk ongkir”.
Pertanyaan terakhir ini bang, saran. Ada saran tidak buat para pelanggan setia rokok sin herbal yang ada diluaran sana .
Untuk saran, ya tetap lah. Kita namanya rokok udah kayak nasi ya, hal yang pokok. Terus aja nikmatin, terus aja konsumsi rokok. Kalau memang tidak ada niatan buat nyebarin. Insya Allah kita ready stock kok, setiap harinya. Dalam arti, cuman gara-gara sepele, karena emang barangnya susah kita jadi tidak membeli rokok sin herbal. Ada jalur alternatif yang lain seperti menggunakan aplikasi google map cari aja rokosin terdekat.
Terima Kasih kepada bang Abdul Kahfi yang sudah berbagi cerita dan ilmunya. Semoga Allah selalu permudah ia dalam menjalani usaha rokok sin dan kita yang membaca dapat mengambil manfaat darinya.
Kesimpulannya ialah dalam setiap usaha apa pun yang kita jalani, tentu tidak terlepas dari tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena hal itu, kita harus mencari solusi bahkan terhadap masalah yang kemungkinan bisa jadi terjadi ke depannya bukan hanya masalah yang sedang terjadi saja.
Posting Komentar untuk "Abdul Kahfi dari Judul Skripsi hingga Menjadi Kenyataan"