Aku bangga dengan para pahlawan : Kesan mendalam pembacaan puisi dari Siti Fatimah Tuzzahro
Karya puisi banyak yang tidak hanya semata kata tanpa makna , banyak yang memiliki arti mendalam untuk sebuah tatanan yang diatur sedemikian rupa, ditambah dengan peran pembaca nya yang menghayati dan mendalami mampu memikat hati pada pendengarnya bahkan sampai takluput dari air mata.
Kali ini kami mewawancarai salah satu pembawa puisi pada saat 30s/PKI yaitu Siti Fatimah Tuzzahro mahasiswa Pai semester I Non reg
Apakah Anda memiliki karya puisi tertentu yang Anda rasa sangat relevan dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan dalam film "Jagal"? Jika ya, apa yang membuat puisi tersebut begitu cocok? "berawal dari saat salah satu mahasiswa UKM seni menawarkan untuk siapa yg bersedia membawakan puisi pada malam acara mengenang peristiwa G30S saya sangat senang dan ingin ikut serta,tapi saya ragu untuk membawa puisi ini karna puisi ini bukan karya saya sendiri melainkan karya orang lain, tapi karena saya ingin mengembangkan potensi diri saya lgi dan pemudi ingin belajar untuk bisa aktif dalam perkuliahan saya tetap ingin menampilkan puisi, menurut saya puisi yg saya bawakan yg berjudul " aku bangga dengan para pahlawan" ini cocok dengan para pahlawan kita yang sudah berjuang mati-matian demi mempertahankan keadilan
Bagaimana Anda merencanakan untuk menghubungkan elemen puisi Anda dengan pengalaman menonton film, sehingga keduanya menjadi pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton?
"kita mengadakan rapat dengan mahasiswa - mahasiswa tertentu untuk membicarakan tentang konsep dan bagaimana untuk penampilan kita,dan kita sering berlatih untuk bisa memperdalami peran."
Apakah Anda berencana untuk membawakan puisi yang merupakan karya orisinal Anda sendiri, atau Anda akan memilih puisi dari seorang penyair terkenal? Apa alasan di balik pilihan tersebut?
"Sebelumnya saya ingin sekali membuat karya puisi sendiri tapii karna kesepakatan kita untuk membawakan puisi yg sudah di buat oleh penyair saja akhirnya saya tidak jadi untuk membuat puisi sendiri dan menggunakan puisi ciptaan penyair terkenal."
Bagaimana Anda mengukur keberhasilan penampilan puisi Anda dalam acara ini? Apakah ada respons atau reaksi penonton yang Anda harapkan?
"Cara pembawaan yang lancar dan sangat mendalamin peran itu menurut saya adalah keberhasilan yang sudah bisa saya gapai,pada acara ituu saya berharap para penonton ikut serta merasakan kehilangan dan merasakan kesedihan atas kata-kata yg berada di teks puisi tersebut,dan saya bersyukur setelah saya selesai membaca puisi tersebut banyak sekali respon dan komentar yang baik dari teman teman atas cara dan pembawaan puisi yg saya bawa."
Apakah Anda akan menggunakan elemen-elemen visual atau audiovisual dalam penampilan puisi Anda, seperti proyeksi gambar atau musik latar belakang?
"iyaa saya menggunakan backsound yg berjudul gugur bunga karna dengan pembacaan puisi di iringi oleh lagu ini menciptakan suasana yang lebih menarik untuk para penonton ikut terbawa suasana."
Bagaimana Anda berencana untuk menjaga konsentrasi dan perasaan penonton saat Anda membawakan puisi, mengingat suasana yang mungkin dipengaruhi oleh film yang baru saja ditonton?"Sebisa mungkin saya akan membawakan puisi dengan mimik dan inotasi yang baik agar mengundang para penonton untuk tertarik melihat dengan seksama"
Apakah ada pesan tertentu yang Anda ingin penonton bawa pulang setelah mendengarkan puisi Anda dalam konteks acara ini?
"yaa saya ingin para pemuda dan pemudi Indonesia untuk bangga dengan para pahlawan mengenang jasa-jasanya dengan membantu membuat Indonesia lebih maju, adil, merdeka atas segala pendapat, belajar dengan semangat karna ilmu sangat di butuhkan untuk apapun itu."
Apakah Anda akan membawakan lebih dari satu puisi, atau hanya satu karya saja? Jika ada lebih dari satu, bagaimana Anda merencanakan alur penampilannya?
"tidak saya hanya akan membawakan satu judul puisi karna kita bertiga sudah sepakat untuk satu satu membacanya."
Posting Komentar untuk "Aku bangga dengan para pahlawan : Kesan mendalam pembacaan puisi dari Siti Fatimah Tuzzahro"