Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemikiran Mahasiswa: Melek Sosial atau Sekedar Mengejar Gelar?"

 Apakah Sosial atau hanya Just Gelar?

Ada kata yang di ucapkan oleh Sook Hoek Gie tentang mahasiswa Dalam karya bukunya yang berbunyi 

"Bidang seorang sarjana adalah berpikir dan mencipta yang baru. Mereka harus bisa bebas di segala arus-arus masyarakat yang kacau, tetapi mereka tidak bisa lepas dari fungsi sosialnya, yakni bertindak demi tanggung jawab sosialnya apabila keadaan telah mendesak. Kaum intelegensia yang terus berdiam di dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaannya.”-Gie

Ini juga berkolerasi dengan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu Pendidikan & Pengajaran , Penelitian & Pengembangan , Pengabdian Kepada masyarakat. Jadi Mahasiswa yang ideal kudu melek akan keadaan kondisi sekitarnya yang mengharuskan untuk ikut andil dalam segala permasalahan bukan hanya berpangku tangan kepada Akademik dengan mengesampingkan Non-Akademik 

Mengenai itu semua memang acap jarang di temui di akademik perkuliahan, permasalahan-permasalahan yang ada akan di bahas dalam organisasi baik intra maupun ekstrak 

Baca deh: Tujuan, Manfaat, dan Organisasi Kampus atau Unit Kegiatan Mahasiswa dari Intra hingga Ekstra Kampus

Banyak yang mengatakan bahwa untuk apa berorganisasi? Ucap mahasiswa kupu-kupu yang memang habbitnya kelar kuliah yaa pulang ,jika tidak pulang ya hanya mengerjakan tugas melunturkan kewajiban (Alhamdulillah bukan Ctrl+C lalu Ctrl+V)

Coba baca deh : Ngapain Si Aktif Banget di Kampus? Udah Kuliah Aja yang Fokus!

bukannya untuk menjadikan semasa kuliah sebagai ladang mencari skil lain malah dijadikan sebagai ajang peng-aku-an mereka sebagai Maha-Siswa bagi mereka yang tidak berkesempatan memangku bangku kuliah karna beberapa faktor yang memaksa mereka mengubur mimpi lebih tinggi 

Jika di pelajari dari arti Mahasiswa di pecah ada 2 kata yaitu maha dan siswa, seharusnya ketika menjadi mahasiswa berarti harus lebih tinggi lagi tingkat keingintahuan nya ini yang acap kali di lupakan oleh mereka yang sudah di Nina bobokan oleh Material keturunan turun menurun karna menancapkan prinsip buah jatuh tak jauh dari pohonnya, cuman kalau pohonnya di pinggir kali yaa buahnya hanyut kedalam aliran air

Coba baca deh : Yang Penting Datang, Duduk, Dengerin, Pasif Lulus Kemudian"

Sedangkan Menurut kamus besar bahasa indonesia (2008), definisi mahasiswa adalah "orang yang belajar di perguruan tinggi." Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah, sebagaian siswa yang menganggur, mencari pekerjaan, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.

"Jika memang kuliah hanya sekedar just ijazah, kenangan, dan cerita di hari tua memang seperti itu tujuan akhirnya. Padahal kalian yang berkuliah lebih lanjut dari mereka yang lulus SMK sederajat itu menanggung beban mereka di pundak dari pendapat,keluh kesah,keinginan mereka ada di pundak kalian terlebih masuk ke dalam era sekarang adalah era politik dimana ketika kalian tidak peka terhadap keingintahuan kalian maka kalian lah yang bersalah dalam hal ini."

Mengapa saya bilang begitu? Karna kalian tidak memikirkan kondisi sosial yang sedang bersaing untuk negeri Indonesia yang lebih maju menuju Indonesia Emas 2045 nanti ada di tangan kalian para pemuda/i penerus bangsa yang di kasih kesempatan untuk mengecap jenjang perguruan tinggi dimana kalian sekarang hadapi. 

Era perpolitikan mulai mekar dan menjalar dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat dan cara nya adalah melalui mulut-mulut kalian para mahasiswa, melalui tangan-tangan kalian para mahasiswa, melalui pikiran-pikiran kalian para mahasiswa agar terciptanya keinginan yang benar-benar dibutuhkan. Jika kalian memang tidak melek juga akan keadaan sosial, maka apakah kalian pantas menanggung beban sebagai MAHASISWA? 

Semua bisa terpecahkan melalui berbagai cara dan metode yang sudah teruji mampu memangkas/meminimalisir terjadinya perubahan yang lebih kejam. Untuk apa kalian lulus cepat? Gelar? Cerita yang tidak buruk nanti di masa tua? Atau hanya mewujudkan keinginan orang tua? Tanda tanya besar. 

Semuanya kembali kepada kesadaran kalian yang sudah Terstempel sebagai Mahasiswa Perguruan Tinggi, jika kalian tidak sadar lalu siapa yang sadar? Semuanya sudah terjadi dan tak akan kembali , tapi semuanya masih bisa di perbaiki untuk diminalisir kegagalan. Sadarlah, Sadarkah,Sadarin semuanya dengan keadaan lingkungan sekitar dirimu

Baca deh : Mengharap Kesadaran Mahasiswa/i Satu Kampus? Sama dengan mencari jarum dalam Tumpukan Jerami 

Semua (Link) rujukan sudah tersedia, Nasi yang sudah disajikan maka santaplah, Lauk yang sudah di siapkan maka Lahaplah. Jangan samakan dirimu dengan mereka,jika kamu tidak sadar lantas siapa yang sadar? Jika tidak dimulai dari sekarang lalu kapan? Menunggu sampai menyesal  

Posting Komentar untuk "Pemikiran Mahasiswa: Melek Sosial atau Sekedar Mengejar Gelar?""