Menyelami Makna Spiritual pada Hari Raya Idul Fitri
Makna Idul Fitri |
Perayaan Idul Fitri tentu sudah menjadi perayaan yang menjadi tradsi pada setiap tahunnya. Idul Fitri pada tahun ini jatuh pada tahun yang ke- 1445 Hijriyyah. Banyak umat islam dari berbagai latar belakang keluarga, suku, negara, dan bangsa yang berbeda merayakan momen hari raya menjadi momen merajut tali penghubung yang kuat khususnya kepada saudara yang seagama yaitu islam.
Merayakan hari raya Idul Fitri di Indonesia menjadi sesuatu perayaan yang sangat spesial bagi masyarakat. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya orang tua yang membelikan pakaian dan celana baru serta aksesoris lainnya untuk perayaan mereka di hari raya idul fitri. Di sisi lain ada yang menyiapkan uang THR (Tunjangan Hari Raya) untuk dibagikan kepada anak kecil atau dibagikan kepada kerabat-kerabat mereka. Terlebih lagi, banyak ibu-ibu di Indonesia yang membuat kue-kue lebaran atau memasak makanan yang menjadi hidangan lebaran buat orang yang berkunjung ke rumahnya atau kue sebagai hadiah di hari raya Idul Fitri. Ditambahi dengan kegiatan takbiran yang dilakukan pada malam hari raya sebagai momen mengagungkan Allah dan semua momen seru itu ditutup dengan momen berkeliling kampung untuk saling meminta maaf dan memaafkan antar saudara muslim. Hal ini merupakan manifestasi atas kebaikan yang terpancar dalam cerminan hasil dari ibadah puasa umat islam yang mereka jalani pada bulan suci ramadhan. Lalu sudahkah kita tahu dan sudahkah kita menyelami makna spiritual yang ada pada hari raya idul fitri setelah menjalani puasa selama 30 hari di bulan suci ramadhan yang menjadi rutinitas ibadah ?.
Apa Makna Spiritual di Balik Perayaan Idul Fitri ?
Manusia yang memiliki jiwa spiritual di dalam dirinya biasanya memiliki hubungan rohani yang kuat dengan tuhannya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Spiritual adalah istilah yang menggambarkan hubungan dekat dengan atau bersifat kejiwaan (batin). Idul Fitri secara harfiah bisa dimaknai dengan "kembali kepada fitrah (suci)". Kalau kita melihat kepada Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 183 menjelaskan bahwa tujuan dari puasa membentuk orang-orang yang bertakwa yakni menjalani perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Oleh karena itu, makna spiritual di balik perayaan Idul Fitri ialah menyucikan jiwa, pikiran dan perbuatan dari sesuatu yang salah dalam timbangan ajaran agama islam. Umat islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas iman, ibadah dan perilaku yang dahulunya jelek menjadi sesuatu yang baik.
Bagaimana Idul Fitri dapat Membantu kita Kembali Ke Fitrah ?
Islam mengatakan bahwa hidup di dunia ini adalah ladang untuk berbuat baik, dan bahwa kehidupan yang sebenar-benarnya adalah kehidupan di akhirat karena kenikmatan yang di dapat di dunia bersifat sementara dan akan meninggalkan kita atau kita meninggalkan nikmat tersebut. Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya, kita diminta untuk beramal di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Lalu bagaimanakah kita sebagai umat islam kembali kepada fitrah pada zaman sekarang ?
Salah satu hal yang menjadi solusi pada masa sekarang ialah memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang maju menjadi momen menambah pengetahuan yang didapatinya lebih meningkat dibanding zaman dahulu di mana teknologi belum menjadi tren bagi masyarakat. Teknologi pada masa kini sudah menjadi kehidupan yang melekat mulai dari usia balita, anak-anak, remaja, dewasa dan lansia.
Banyak konten-konten agama yang bertebaran di platform digital seperti instagram, tik tok, dan youtube yang menjadi tontonan anak muda masa kini untuk mencari tambahan pengetahuan ilmu yang bersifat ukhrawi. Misalnya program login selama satu bulan ramadhan yang dipandu oleh habib Jafar dan Onad yang ada di youtube Deddy Corbuzier.
Berikut ini, salah satu link program login yang relevan untuk membangun jiwa spiritual sebelum merayakan hari raya Idul Fitri. Program Login dengan judul "LOE LIAT NIH LOGIN‼️ INI INDONESIA BUNG‼️6 PEMUKA AGAMA JADI SATU DI LEBARAN‼️- JAFAR". Di dalam video tersebut ditekankan makna toleransi menurut berbagai perspektif agama yang ada di Indonesia.
Bagaimana Peran Taubat dan Istighfar dalam Spiritualitas Idul Fitri ?
Taubat ialah kembali kepada Allah dengan cara memperbaiki diri, sedangkan Istighfar adalah memohon ampunan kepada Allah dengann mengucapkan kalimat yang mengarah kepada permintaan ampunan diri atas segala dosa yang pernah dilakukannya.
Orang yang melampaui batas dosanya jangan sampai berputus asa atas kesalahannya. Ingatlah Allah selalu membuka pintu ampunannya kepada orang yang banyak berbuat kesalahan sebagaimana hal ini tertera pada Al-Qur'an Surah Az-Zumar ayat 53. Terlebih lagi dalam ujung ayat Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 222 diterangkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang sering taubat dan juga sering menyucikan diri dari tindakan yang tidak baik. Oleh karena itu, momen spesial Idul Fitri yang diisi silaturahmi dan saling meminta maaf serta memaafkan antara saudara seagama, kerabat dan tetangga sekitar tempat tinggalnya. Hal itu ada kaitannya dengan peran taubat dan istighfar yang membentuk jiwa spiritualitas pada hari raya idul fitri.
Kesimpulan : Menyelami Makna Idul Fitri dapat membentuk karakter manusia yang bertakwa dan meningkatkan jiwa spiritual yang ada dalam dirinya melalui pemahaman kegiatan yang ada di hari raya Idul Fitri.
Posting Komentar untuk "Menyelami Makna Spiritual pada Hari Raya Idul Fitri"