Membangun Intelektual Pemikiran Islam Melalui Seminar Nasional di STIT Al-Marhalah Al-'Ulya
Bekasi-Persmarhalah.com. Universitas Paramadina Mengadakan Seminar Nasional dengan Tema "Pembaruan Pemikiran Islam Di
Indonesia" di Kampus STIT Al-Marhalah Al-'Ulya Bekasi pada Kamis (16-05-2024).
Kegiatan Seminar tersebut dihadiri oleh Ketua STIT Al-Marhalah Al-'Ulya (Dr. H.Muhammad Aiz,MH) beserta beberapa dosennya. Di sisi yg lain, telah hadir beberapa dosen Universitas Paramadina disertai tiga narasumber yang mengisi seminar mulai dari H.Hadi Winarno, M.Pd. (Bidang Kemahasiswaan STIT Al-Marhalah Al-'Ulya), Dr. Pipip A. Rifa'i Hasan, Ph. D (Ketua PIEC), Dr. Aan Rukmana, M.A., M.M. (Dosen
Filsafat Dan Agama Universitas Paramadina) dan diisi pula oleh satu Keynote Speaker, Dr.Sunaryo (Dosen Falsafah Dan Agama
Universitas Paramadina).
Kegiatan diawali dengan Pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Muhammad Adib (Mahasiswa Semester 2 Marhalah 'Ulya) dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, beralih kepada dua sambutan pembuka.
Sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua STIT Al-Marhalah Al-'Ulya, Dr. H. Muhammad Aiz,MH. Beliau mengucap syukur dan juga bangga karena telah hadirnya tokoh-tokoh dari Universitas Paramadina di STIT Al-Marhalah Al-'Ulya.
Selain itu, Ketua STIT Al-Marhalah Al-'Ulya menjalin kerja sama dengan pihak Universitas Paramadina pada seminar nasional itu dengan harapan hal tersebut bisa menjadi kontribusi yang positif bagi STIT Al-Marhalah Al-'Ulya.
"Mudah-mudahan kita bisa memfollow up MOU dan MOA dari Tri Dharma Perguruan Tinggi". Ucapnya.
Terakhir, beliau berharap seminar nasional ini dapat memberikan pikiran dan renungan terkait ilmu dan informasi narasumber serta dapat membuka pemikiran yg lebih progresif khususnya di Indonesia dan Umumnya bagi Peradaban Dunia.
Sambutan yang kedua disampaikan oleh Wakil Dekan Peradaban Dan Filsafat Paramadina, Fuad Mahbub Siraj, Ph.D. Dalam penyampaiannya, ada 2 poin penting yang ia tegaskan sebagai berikut.
1. Seminar Nasional ini akrab dengan ide pembaruan pemikiran
islam dalam konteks Indonesia
2. Seminar Nasional ini membahas Isu lama yg masih relevan dengan konteks keindonesiaan
Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan penyampaian inti yg disampaikan oleh Keynote Speaker, Dr.Sunaryo (Dosen Falsafah Dan Agama Universitas Paramadina). Dalam penyampaiannya, ada 2 poin penting yg disampaikannya sebagai berikut.
1. Hakikat manusia sebagai makhluk yg berpikir karena ada kaidah fiqih "Al-muhafadhah 'alal qadimis shalih wal akkhdu bil jadidil ashlah" (memelihara yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik).
2. Di Universitas Paramadina ada Fakultas Falsafah dan Peradaban yang menjadi wadah untuk mahasiswa yg bisa menjadi maslahah (Kebaikan) untuk kehidupannya.
Kemudian, penyampaian dilanjutkan dengan narasumber pertama yaitu Dr. Aan Rukmana, M.A., M.M. (Dosen Filsafat Dan Agama Universitas Paramadina) dengan tema "Islam dan Ilmu Pengetahuan" yang ditulis oleh Nurcholish Madjid. Ada 4 poin yg bisa disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemajuan Islam bukan hanya di dorong dari agama yg diyakini melainkan harusnya menjadi pendorong semangat untuk kemajuan membangun semangat mengembangkan ilmu pengetahuan atas dasar ilmiah dan rasionalitas.
2. Sejak awal islam mengajarkan prinsip ketundukan kepada perintah tuhan. Misalnya, dalam kehidupan sosial, banyak yg mengeluhkan hidup miskin tapi dirinya sendri tak pandai menabung dan kurang bekerja keras. Oleh karena itu, belajarlah dari siapapun dengan semangat nilai-nilai islam yang sudah melekat pada tokoh-tokoh islam.
3. Banyak umat islam yang termakan oleh Mitos yg menyebabkan terhambatnya kemajuan pemikiran islam tapi banyak juga nilai-nilai filosofis dari sebuah mitos yg membuat terciptanya manusia yg tidak melanggar aturan-aturan tersebut.
4. Filosofis Logo dari Universitas Paramadina yg memiliki 2 kata dari kata "Kitab dan Hikmah". Kedua hal tersebut menjadi sumber pengetahuan yg menjadi titik kebenaran.
Penyampaian inti yg terakhir disampaikan oleh bidang kemahasiswaan STIT Al-Marhalah Al-'Ulya, H.Hadi Winarno, M.Pd. Inti yang disampaikannya terkait banyaknya orang yang ahli pendidikan namun tidak berperan atas keilmuannya di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu, Ia berpesan bahwa ilmu yg dimiliki itu harus dikembangkan dan dipertanyakan untuk didalaminya, jangan hanya berfokus kepada materi tapi dikaitkan juga kepada hal yg lainnya misalnya terkait ekonomi.
Terakhir, terdapat 2 titik poin besar dalam diskusi seminar nasional "Pembaruan Pemikiran Islam Di Indonesia sebagai berikut.
1. Ada sebagian dari muslim yg pemikirannya fanatik terhadap ajaran yg diajarkan oleh gurunya dan ia menutup keilmuan yg baru dari orang lain dikarenakan logika yg ada dalam pikiran yg terkunci. Hal itu harus dibenahi untuk membuka wawasan baru dalam perkembangan dan kemajuan cara berpikir umat islam.
2. Organisasi ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) pada era awalnya menjadi wadah yg menjadi dewan pakar yg menjadi tempat pemikiran dan pembaharuan cendikiawan islam.
Kegiatan seminar itu ditutup oleh Doa yg dibacakan oleh Ketua STIT Al-Marhalah Al-'Ulya.
Posting Komentar untuk "Membangun Intelektual Pemikiran Islam Melalui Seminar Nasional di STIT Al-Marhalah Al-'Ulya"