Bung Irdia Bushori : Solusi Kesehatan Mental Mahasiswa dan Tugas Besar Ormawa dalam Pengembangan Minat dan Bakat di Hari Sumpah Pemuda
Irdia Bushori |
Bekasi, Pers Marhalah 'Ulya
Salah satu pendiri komunitas Botjah Angon Bekasi Raya, Irdia Bushori memberikan penjelasan secara khusus mengenai solusi kesehatan mental bagi mahasiswa yang relevan terhadap nilai-nilai sumpah pemuda di era digital dan tugas besar organisasi pada bidang pengembangan minat dan bakat mahasiswa."Dalam istilah psikologi, manusia memiliki Id, Ego dan Super Ego. Ada istilah fenomena gunung es di permukaan
tampak kecil tapi sebetulnya jauh lebih ke dalam, jadi yang tampak itu Id, yang
paling dalam Super Ego. Super Ego tempatnya kesehatan mental," katanya kepada Pers Marhalah 'Ulya di Kampus STIT Al-Marhalah Al-'Ulya, Jalan KH Mas Mansyur, Bekasi Timur, Senin (28/10/2024).
Hal yang disampaikannya, diambil dari ucapan Sigmun Freud, dijelaskan bahwa manusia memiliki struktur psikologis yang terdiri dari 3 elemen, Id, Ego dan Super Ego.
Baca Juga :
Menurutnya, biasanya sebab dari kesehatan mental ini, dalam istilah psikologi disebut dengan primer traumatik (ada hal-hal yang secara kejiwaan membuat diri menjadi trauma). Trauma tersebut banyak variabelnya.
Dalam konteks mahasiswa, ia menjelaskan penyebab terbesar yang bisa mempengaruhi akan primer traumatik itu keluar dari pengaruh lingkungan.
"Agensi Sosial (lingkungan) punya pengaruh kuat terhadap identitas personal," jelasnya.
Selain itu, Irdi menambahkan bahwa dalam teori sosiologi dijelaskan, lingkungan punya dampak yang besar bagi mahasiswa.
"Pada konteks mahasiswa, hari ini ketika mereka membuat agensi sosial yang produktif, entah di UKM maupun BEM dan lain-lain, maka semua hal itu akan membentuk identitas personal," Tambahnya.
Baca Juga :
Berkaitan dengan hal itu, Irdi membawakan konsep kejiwaan yang dijelaskan oleh filsuf awal yunani kuno, Plato, yang terbagi kepada 3 bagian, yaitu Epithumia, Thumos dan Logos. Thumos (Posisi antara pusar sampai leher), posisi ini tempatnya keinginan, hawa nafsu dan ambisi dan lain-lain.
Hal yang senada, ia sampaikan bahwa hal itu dalam Islam dikenal dengan istilah Nafsu Al-Ammarah Bissu' (Nafsu yang mengajak kepada perbuatan yang buruk). Persoalannya, antara dua hal, manusia yang mengendalikan ego atau ego yang mengendalikan manusia.
Irdi memberikan salah satu solusi untuk membentuk kesehatan mental berkaitan dengan melawan ego dalam diri dengan cara mencari banyak teman.
"semakin banyak kawan, semakin mental itu akan sehat, hanya ketika mengikuti kegiatan organisasi-organisasi di
kampus, teman-teman punya banyak kawan. jadi nggak sendiri dan nggak murung," katanya.
Dia mencontohkan, Belum lama, ada kasus anak SMA bunuh diri, pertarungan terbesar yang dihadapinya dengan diri sendiri.
"Rata-Rata anak muda sekarang bertarung dengan diri sendiri, karena memang menutup diri akan akses informasi digital yang mudah di tangan, kemudian membuat mereka anti sosial," terangnya.
Hal yang disampaikannya itu lekat erat kaitannya dengan relevansi nilai-nilai sumpah pemuda di era digital.
Selanjutnya, Irdi menjelaskan tugas besar organisasi dalam hal membangun finansial mahasiswa melalui organisasi.
"Tugas organisasi baik internal
maupun eksternal, mencari bagaimana cara membuat sebuah segmentasi, ada
yang disebut sebagai student need (peka terhadap kebutuhan mahasiswa) dan student interest (peka terhadap ketertarikan mahasiswa), untuk mewadahi 2 hal
tersebut, sebetulnya setiap organisasi, punya bidang-bidang pengembangan minat dan bakat yang
berujung pada pendapatan," ungkapnya.
Pesan Irdia Bushori pada momen sumpah pemuda sebagai berikut.
"Sukarno pernah bilang, berikan saya seribu orang tua, maka saya akan cabut semeru sampai ke akarnya, tapi berikan saya sepuluh pemuda, maka saya akan guncangkan dunia, mudah-mudahan kita bisa menjadi 10 bagian dari pemuda tersebut," tutupnya.
Posting Komentar untuk "Bung Irdia Bushori : Solusi Kesehatan Mental Mahasiswa dan Tugas Besar Ormawa dalam Pengembangan Minat dan Bakat di Hari Sumpah Pemuda"