Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Haul Ke IV Uminda Hannah, Memori dan Sepenggal Kisah Hidupnya

 

Uminda Ustadzah Hj Hannah bin KH Abdurrahman Shodri 
Bekasi, Persmarhalah

Haul ke-4 istri dari pendiri Ma'had Annida Al-Islamy yaitu Uminda Ustadzah Hj Hannah bin KH Abdurrahman Shodri dilaksanakan di Aula STIT Al Marhalah Al-'Ulya, Jalan KH Mas Mansyur No 91, Bekasi (09/11/2024) Sabtu.

Pada kesempatan haul ini Kiai Aiz mewakili pihak keluarga menyampaikan berbagai kenangan baik mengenai ibundanya semasa hidupnya.

Ia menyampaikan bahwa Uminda lahir di masa peperangan tepatnya pada perang dunia ke-2 yaitu 29 Maret 1939 sebelum masa kemerdekaan Indonesia.

Kiai Aiz sebut perbedaan menuntut ilmu pada masa saat itu sangat berbeda dengan menuntut ilmu pada masa sekarang, menurutnya dengan segala kemudahan saat ini membuat orang terlena.

"Dalam kondisi yang tentram dan berbagai kenyamanan membuat kita terlena," ucapnya.

Uminda menempuh pendidikan di Arab Saudi semasa kecilnya lebih tepatnya di Kutabul Banat yang berada di Makkah al Mukaromah.

Tempat Uminda untuk menuntut ilmu pada saat itu tidak setingkat dengan sekolah rakyat atau pada umumnya di Indonesia sekolah dasar namun ilmu yang didapatkan olehnya sangat bermanfaat ketika ia menjadi istri dari ulama betawi Syekh Muhammad Muhajirin yang sama-sama menuntut ilmu di Kota Mekkah.

Kiai Aiz mengungkapkan bahwa ilmu agama pada zaman sekarang mengalami penurunan yang sangat terlihat sedangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat

"Ilmu agama pada zaman sekarang semakin berkurang sementara itu ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang itu fakta yang harus kita terima," kata pimpinan pondok pesantren Annida Al-Islamy tersebut.

Kiai Aiz berpesan kepada anak-anak dan santri perempuan jika kelak memiliki suami yang pintar maka ia juga harus bisa mengimbangi kecerdasan suaminya agar tidak terjadi ketimpangan.

"Pesan ke anak-anak perempuan kalo nanti punya suami yang pintar maka kalian harus bisa mengimbangi kecerdasan suami, kalo tidak bisa maka akan terjadi ketimpangan, maka antara suami dan istri harus saling melengkapi", pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Haul Ke IV Uminda Hannah, Memori dan Sepenggal Kisah Hidupnya "