Mundzir Tamam : Kisah Perjuangannya Dalam Perlombaan Pidato Bahasa Arab di UNJ
Mundzir Tamam, mahasiswa STIT Al-Marhalah Al 'Ulya |
Salah satu mahasiswa STIT Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi, Mundzir Tamam, ikut berpartisipasi dalam lomba yang di adakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (BEMP-PBA) Universitas Negeri Jakarta, dalam rangka peringatan SAFAR ke-14 ini.
Ia merupakan salah satu mahasiswa prodi PAI Semester 1, kelas Non-Reguler.
Sebelum naik ke tingkat perkuliahan, ia salah satu santri Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi.
Sudah banyak pengalaman yang ia dapatkan selama berada di lingkup Pendidikan, seperti mengikuti perlombaan Musabaqoh Qiro'atil Kutub (MQK), baik tingkat Kota maupun tingkat Provinsi. Banyak sudah penghargaan yang ia raih dalam lomba-lomba sebelumnya.
Lomba pidato bahasa arab ini, merupakan lomba pidatonya yang kedua kali.
Sebelum di tingkat kampus, Mundzir pernah ikut serta lomba pidato bahasa arab di Madrasah Aliyah (MA) Annida Al-Islamy Bekasi.
Pengalaman yang pernah ia dapati sebelumnya, tidak menjadikan alasan untuk Mundzir tidak memiliki tantangan, setiap perlombaan apapun, tantangan pasti ada, meskipun mulai terkikis karena sudah pernah melakukan sebelumnya.
"Tantangan yang saya hadapi, pertama, adalah mental, karena saya baru pertama kali mengikuti cabang perlombaan ini di tingkat kampus. Kedua, cara mempergunakan gerak tubuh yang tepat dan sesuai dengan tema pidato yang saya bawakan. Semua ini, merupakan tantangan yang sangat sulit, karena saya tidak terbiasa dengan hal tersebut," ungkap Mundzir Tamam.
Setiap orang yang mengikuti perlombaan, pasti memiliki harapan dari perlombaan yang mereka ikuti, sama seperti halnya Mundzir Tamam, ia mengungkapkan sebagai berikut:
"Tidak banyak yang saya harapkan pada kesempatan kali ini, semoga saya mendapatkan hasil yang terbaik saja, dan untuk kedepannya, semoga saya bisa lebih maju, matang, dan lebih mantap lagi dalam persiapan saya," ujarnya.
Setiap hal yang dilakukan, pasti ada sisi di mana ada suatu hal yang bisa diambil pelajarannya. Tidak semua budaya-budaya asing itu jelek dan negatif, ada juga hal positif yang bisa diambil dari budaya luar, contohnya pada lomba Pidato Bahasa Arab kali ini, ada beberapa poin pelajaran yang Mundzir agar dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
"Ada beberapa poin yang dapat diambil dari budaya arab, kita itu mengikuti contoh-contoh keseharian ulama-ulama tersebut atau banyak tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam yang berasal dari Negara Arab, mereka memiliki tekad kuat dalam memperoleh Ilmu, sikap ini juga bisa kita terapkan di kehidupan sehari-hari, semangat belajar dan mencari Ilmu, dan yang paling penting menghormati tokoh-tokoh yang memiliki Ilmu," Tutup mundzir
Posting Komentar untuk "Mundzir Tamam : Kisah Perjuangannya Dalam Perlombaan Pidato Bahasa Arab di UNJ"