Roadshow Eksklusif HMI STIT Al Marhalah ’Ulya: 4 Formula Emas Kader Unggul dari Para Kanda Terpopuler!

Silaturahmi HMI Komisariat Insan Cita dengan Kanda Nurul Akmal Pasca Idul Fitri Tahun 2025 (Foto : Istimewa). 

Bekasi, Pers Marhalah ’Ulya – Dalam rangka memperkuat jaringan dan menimba kearifan dari senior-senior di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komisaritat Insan Cita Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya menggelar kunjungan silaturahmi spektakuler ke sejumlah figur kunci di Kota Bekasi, 6–14 April 2025. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Irdia Bushori, Bidang Pendidikan dan SDM MD KAHMI Kota Bekasi, dan diikuti belasan mahasiswa penuh antusiasme.

Para peserta roadshow ‘tour’ ini berkesempatan berdialog intens dengan:  

1. Kanda Syamsul Marta Nugraha, Bendahara KAHMI Kota Bekasi  
2. Kanda Budiman, Presidium KAHMI Kota Bekasi  
3. Kanda Komarudin Raisin, Anggota DPRD Kota Bekasi  
4. Kanda Nurul Akmal, Ketua Baznas Kota Bekasi  
5. Kanda Sigit Handoyo Subagiono, Direktur LBH KAHMI Kota Bekasi  
6. Kanda Sofyan Sauri, Sekretaris Umum KAHMI Kota Bekasi  

Lebih dari sekadar bersalaman, silaturahmi ini diwarnai dialog mendalam tentang visi-misi HMI STIT Al Marhalah Al’ Ulya. Para mahasiswa memperoleh nasihat strategis dan kisah inspiratif yang menggugah semangat juang mereka.

Baca Juga : 

Tri Ardhianto: pendidikan bukan untuk kita mencari pekerjaan

BEM Marhalah Ulya : Menguatkan Hubungan Sosial dengan BUKBER dan Santunan Anak Yatim

Dari rangkaian pertemuan tersebut, tim mahasiswa merangkum empat poin kunci yang menjadi “formula emas” menurut para Kanda KAHMI:

1. Membangun Kajian Akademis Multidimensi : Dorongan untuk merancang kajian geopolitik, isu lokal hingga internasional—tak hanya sekadar literasi keindonesiaan, tapi juga menguasai kitab kuning sebagai basis pemikiran keilmuan.
2. Mengasah Literasi Khazanah Klasik dan Kontemporer : Keseimbangan antara memahami warisan literatur Islam (kitab kuning) dan mengikuti dinamika isu terkini, sehingga mahasiswa mampu menempatkan diri sebagai problem solver zaman now.
3. Menangkap Isu Hangat Secara Real Time  : Pentingnya kepekaan terhadap perkembangan global dan domestik, memahami “Isu yang sedang diperbincangkan” agar setiap program dan gerakan HMI relevan serta tepat sasaran.
4. Optimalisasi Bakat dan Minat dalam Berorganisasi : Pemanfaatan keahlian dasar, minat, dan bakat setiap kader untuk diberdayakan dalam struktur HMI—menjadikan setiap individu kontributor aktif, bukan hanya pengikut pasif.

Penutupan silaturahmi ditandai dengan antusiasme mahasiswa yang kini siap menerjemahkan wawasan tersebut ke dalam program kerja nyata. 

“Kami tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga membangun komitmen meneguhkan peran kader HMI sebagai agen perubahan,” ujar salah satu peserta.

Dengan modal empat formula emas ini, STIT Al Marhalah ’Ulya optimis mencetak generasi muda berdaya saing tinggi—siap berkiprah di kampus, masyarakat, hingga pentas nasional.

Pewarta : Shopyan Hadi