Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kritik Ahmad Athorid Terhadap MOU Pemkot Bekasi dan Kampus UNJ Guna Mengatasi Kekurangan Guru

Ahmad Athorid saat Raker dan Upgrading HMI dan Korps HMI Wati Cabang Bekasi Komisariat Insan Cita
Ahmad Athorid saat Raker dan Upgrading HMI dan Korps HMI Wati Cabang Bekasi Komisariat Insan Cita (Sumber : Gallery Ahmad Athorid).

Bekasi, Pers Marhalah 'Ulya

Ahmad Athorid, selaku guru sekaligus mahasiswa kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya, ia menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pemerintah Kota Bekasi yang menjalin MOU dengan kampus UNJ guna mengatasi kekurangan guru. MOU Pemkot Bekasi dan UNJ berlangsung selama satu tahun, dengan mendatangkan mahasiswa magang sebagai tenaga pengajar di wilayah Bekasi.

Ia sangat kecewa terhadap kebijakan Pemkot itu dikarenakan pemerintah lebih memilih kampus di luar Kota Bekasi dibandingkan kampus di wilayahnya sendiri.

"Secara pribadi, sangat kecewa kalau pemerintah Kota Bekasi, lebih percaya dengan universitas di luar Kota Bekasi," Jelasnya.

Baca Juga :

Krisis Tenaga Pengajar (Guru) di Kota Bekasi, Kampus Bekasi di Lupakan

Opini Soal Krisis Guru di Bekasi __ Jangan Padamkan Api dengan Kipas Angin 

Sehubungan dengan hal itu, Athorid menilai pemerintah Kota Bekasi meragukan keunggulan kampus-kampus yang memiliki jurusan pendidikan. "Pemerintah Kota Bekasi tidak percaya dengan kualitas dan kuantitas kampus-kampus yang memiliki jurusan pendidikan di Kota Bekasi," Ucapnya.

Foto : Sebelah kiri (Ahmad Saidul Hirlani) dan Sebelah Kanan (Ahmad Athorid)
Foto : Sebelah kiri (Ahmad Saidul Hirlani) dan Sebelah Kanan (Ahmad Athorid)
(Sumber : Gallery Ahmad Athorid).

Kritik yang diajukannya bukan tanpa alasan, menurutnya, Kota Bekasi kekurangan ribuan guru (pendidik), hal ini baginya harus menjadi fokus perhatian pemerintah Kota Bekasi. "Bekasi lagi-lagi dihadapkan dengan persoalan klasik tapi krusial: "kekurangan guru", bukan satu, dua orang, tapi lebih dari 2.600 tenaga pengajar yang dibutuhkan. Ini bukan sekadar kekurangan SDM, ini darurat pendidikan," Ujarnya.

Selain menjadi guru dan mahasiswa, dirinya yang juga aktif ikut organisasi HMI Komisariat Insan Cita itu sangat yakin bahwasanya kampus-kampus di Kota Bekasi mampu menjalin kerja sama dengan pemerintah dalam dunia pendidikan.

Lebih lanjut ia mencontohkan beberapa kampus yang mempunyai prodi pendidikan, diantaranya : Unisma, Bhayangkara, Bani Saleh, As-Syafi'iyyah, dan STIT Al Marhalah Al-'Ulya.

Terakhir, ia mengatakan MOU Pemkot Bekasi dan Kampus UNJ bukan salah satu solusi yang harus diputuskan pemerintah Kota Bekasi. Artinya, ia berharap solusi yang terbaik dari pemerintah Kota Bekasi guna atasi kekurangan guru.

Penulis : Ahmad Athorid

Editor : Shopyan Hadi

Posting Komentar untuk "Kritik Ahmad Athorid Terhadap MOU Pemkot Bekasi dan Kampus UNJ Guna Mengatasi Kekurangan Guru"