Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Program PKU MUI Membentuk Juru Dakwah Islam Wasathiyah

Dr. H. Muhammad Aiz, MH., Direktur PKU MUI Kota Bekasi
Dr. H. Muhammad Aiz, MH., Direktur PKU MUI Kota Bekasi
Bekasi, Pers Marhalah 'Ulya
Direktur Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI Kota Bekasi, Muhammad Aiz menerangkan salah satu program MUI yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 April 2025. Bertempat di kantor MUI Kota Bekasi, para calon peserta yang akan menjadi kader ulama (juru dakwah), mereka diseleksi melalui tes tulis dan wawancara.
Aiz mengatakan, para calon peserta yang mendaftar berasal dari berbagai macam organisasi, baik organisasi keagamaan, maupun juga dari beberapa kampus.
Sehubungan itu, Ia mengatakan, calon peserta yang akan dipilih berdasarkan kualifikasi yang sudah ditentukan. Peserta yang dipilih nantinya sebanyak 50 orang dari jumlah peserta sebanyak 70 orang. 
Baca Juga :
Ketua Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya, itu juga menjelaskan, program PKU ini berasal dari MUI pusat untuk menghadirkan kader-kader ulama yang memiliki pandangan Islam wasathiyah (moderat) yang tidak condong ke kiri atau pun condong ke kanan, akan tetapi hadir menjadi kader-kader ulama yang betul-betul moderat. Hal itu sudah sesuai dengan visi-misi MUI.
Selain itu, beliau menambahkan, materi-materi yang akan disajikan itu dari berbagai macam keilmuan mulai dari ilmu agama, kemudian diajarkan pula metode serta strategi berdakwah, dan yang tidak kalah pentingnya, mereka diajarkan memahami wawasan kebangsaan. Dengan begitu, tidak lagi bermunculan juru dakwah yang mengangkat tema-tema kekerasan, kebencian, dan lain sebagainya.
Di sisi yang lain, Aiz menambahkan, pada PKU tahun ini, panitia dan pengurus (MUI) ingin memberikan penguatan di bidang ekonomi syariah karena kuatnya ekonomi suatu umat, pasti akan membawa kekuatan dalam aspek-aspek yang lain. Entah itu kekuatan politik, kekuatan sosial-budaya, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Menyambung hal tersebut, Ia berharap, para juru dakwah di PKU bisa menyadarkan masyarakat, bahwasanya menjadi umat islam itu tidak berhenti pada ritual ibadah saja, tetapi juga harus memperhatikan persoalan muamalah, terutama muamalah maliyah (perekonomian atau keuangan).
Dari program PKU, beliau mengharapkan para juru dakwah bisa membawa kedamaian di Indonesia yang memang sangat beragam, heterogen masyarakatnya baik dari keyakinan beragamanya, maupun adat istiadat dan kebudayaan.
Selain harapan-harapan, PKU MUI akan membantu juru dakwah untuk lebih mengembangkan jalur dakwahnya. baik melalui jalur dakwah konvensional atau pun jalur dakwah digital. Dengan syarat mereka memiliki kemampuan, keunggulan, keunikan di dalam menyampaikan dakwahnya.
Persiapan Ru'yatul Hilal Ramadhan 1446 H.
Foto : Persiapan Ru'yatul Hilal Ramadhan 1446 H.
Muhammad Irfan Maulana, salah satu santri pondok pesantren Annida Al-Islamy, yang turut serta mengikuti tes tulis dan wawancara calon peserta PKU MUI Kota Bekasi.
Irfan menerangkan bahwa tes tulis yang ia kerjakan pada saat itu, sebanyak 100 soal pilihan ganda yang diisi melalui google form.
Soal-soal yang dikerjakannya cukup beragam mulai dari bahasa Inggris, sejarah, tasawwuf, serta ulumul Qur'an.
Sedangkan tes wawancara dibagi 3 kelompok, nama yang diawali dari A-F, F-N, dan N-Z. Masing-masing kelompok peserta diuji oleh dua penguji.
Sebagai santri ia berharap pendidikan kader ulama ini menjadi penambah wawasan keislamannya serta memperkuat persaudaraan sesama muslim.
Pewarta : Shopyan Hadi

Posting Komentar untuk "Program PKU MUI Membentuk Juru Dakwah Islam Wasathiyah"